Berita Banda Aceh
Bahas Masalah Umrah dan Haji di Era Covid-19, Begini Penjelasan Kepala Kemenag Aceh
"Mari kita doakan, semoga kondisi covid ini segera di cabut oleh Allah. Sehingga jamaah bisa diberangkatkan, dan tidak ada penundaan
Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Nur Nihayati
"Mari kita doakan, semoga kondisi covid ini segera di cabut oleh Allah. Sehingga jamaah bisa diberangkatkan, dan tidak ada penundaan
Laporan Masrizal | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Aceh membahas masalah umrah dan haji di era pandemi Covid-19 di Hotel Hermes Palace, Banda Aceh, Senin (19/10/2020).
Kegiatan yang diberi nama Jamarah (Jagong Masalah Umrah dan Haji) diikuti peserta dari berbagai pihak yang berkaitan dengan penyelenggara haji dan umrah, termasuk pihak travel dan maskapai.
Pada acara itu menghadiri pembicara yaitu Kakanwil Kemenag Provinsi Aceh, Dr H Iqbal SAg Mag, Kabid Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Aceh, Drs H Arijal MSi.
Baca juga: Uji Coba ke Uni Emirat Arab, Timnas Indonesia U-16 Boyong 22 Pemain
Baca juga: HUT ke 58 PWRI Aceh Digelar Virtual, Idrus Hayat: Pensiunan ASN Dimanapun dan Kapanpun Harus Komit
Baca juga: Arsip Tersimpan 10 Ribu Meter Linier Lebih, Komisi II DPR RI, Nasir Djamil Kunjungi BAST di Bakoy
Selain itu Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Ditjen Kemenag RI, H Arfi Hatim MAg yang menyampaikan materi secara daring.
Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Aceh, Iqbal saat membuka acara meminta semua pihak agar tidak putus asa dengan kondisi yang terjadi saat ini.
"Mari kita doakan, semoga kondisi covid ini segera di cabut oleh Allah. Sehingga jamaah bisa diberangkatkan, dan tidak ada penundaan pemberangkatan lagi," kata Iqbal.
Kakanwil juga menyampaikan, sampai medio Oktober ini sudah 123.000 jamaah masuk daftar tunggu di Aceh, dengan masa tunggu sampai 30 tahun.
Menurut Iqbal kondisi ini juga berdampak pada usaha travel dan kini ada tiga ribuan jemaah umrah Aceh belum bisa berangkat.
"Kita tidak boleh berputus asa. Banyak hal yang bisa kita lakukan, misalnya dengan memantapkan manasik dan bimbingan bagi jamaah.
Sehingga saatnya berangkat jamaah sudah cukup miliki pengetahuannya," demikian Iqbal.(*)