Berita Kota Subulussalam
Disdikbud Subulussalam Sebut Pekan Depan PBM SD Tanah Tumbuh akan Diresmikan
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Subulussalam, Sairun S.Ag menyatakan segera meresmikan proses belajar megajar SD tanah Tumbuh.
Penulis: Khalidin | Editor: Jalimin
Laporan Khalidin I Subulussalam
SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Subulussalam, Sairun SAg menyatakan segera meresmikan Proses Belajar Megajar (PBM) SD tanah Tumbuh, Kecamatan Rundeng.
“In syaa Allah kalau tidak ada aral melintang, minggu depan kita resmikan PBM di Tanah Tumbuh,” kata Kadisdikbud Subulussalam, Sairun, kepada Serambinews.com, Senin (19/10/2020).
Sairun mengaku telah menyiapkan berbagai keperluan untuk mendukungan terwujudnya Proses Belajar Mengajar (PBM) anak usia SD di Tanah Tumbuh.
Sementara waktu, kata Sairun akan menggunakan bangunan madrasah yang ada di sana. Sementara meubeler telah dialokasikan melalui anggaran perubahan.
Sairun berharap agar peresmian PBM bagi murid SD Tanah Tumbuh ini dihadiri Wali Kota Subulussalam, H Affan Alfian Bintang SE.
Selain sekolah darurat ini, Sairun juga berjanji akan segera membangun gedung sekolah di Desa Tanah Tumbuh, Kecamatan Rundeng.
Baca juga: VIDEO Mahasiswa Simeulue Unjukrasa Desak Penuntasan Kasus Kelebihan Bayar SPPD Oknum Anggota Dewan
Baca juga: Tiga Desa di Abdya Belum Salur BLT-DD Jatah September, Jatah Juli dan Agustus Sudah Terealisasi 100%
Baca juga: India Berhasil Uji Coba Rudal SANT, Memiliki Kemampuan Lock-on After Launch dan Before Launch
Dia berjanji akan memplot gedung pada anggaran 2021 mendatang . Hal itu disampaikan Sairun menanggapi harapan masyarakat Tanah Tumbuh terkait fasilitas pendidikan yang belum pernah ada.
Sebelumnya, begitu mendapat laporan Sairun langsung merespon harapan masyarakat Desa Tanah Tumbuh, Kecamatan Rundeng. Respon tersebut ditunjukan dengan turun langsung ke Desa Tanah Tumbuh memantau kondisi masyarakat yang sudah kembali ke permukiman lama.
Sairun turun ke Tanah Tumbuh menyikapi aspirasi msyarakat soal oeprasional Sekolah Dasar (SD) di sana.
Di lokasi, Sairun mendapati permukiman masyarakat korban konflik Aceh ini kembali ditata dengan baik. Sejumlah fasilitas seperti masjid dan Poskesdes telah tersedia. Hanya saja untuk gedung sekolah belum ada.
Akibatnya, puluhan anak usia sekolah harus belajar ke Pasar Rundeng yang jaraknya sangat jauh yakni 10 kilometer.
“Dari amatan kami di lapangan ini patut disikapi karena jarak Tanah Tumbuh ke lokasi sekolah awal sangat jauh sampai 10 kilometer,” ujar Sairun.
Baca juga: Pasien Positif Covid di Aceh Barat Tersisa 10 Orang Lagi, 79 Orang Telah Sembuh, 6 Orang Meninggal
Baca juga: Donald Trump Masukkan Sumbangan 20 Dolar ke Gereja, Netizen Sebut Sang Presiden Pelit
Baca juga: Patut Dicontoh, Kelompok Pemuda di Lhokseumawe Sulap Lahan Kosong Jadi Kolam Bioflok Ikan Lele
Sairun pun berjanji akan segera membuat Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di Tanah Tumbuh dalam waktu dekat.
Dikatakan, untuk sementara proses KBM dilaksanakan memakai gedung madrasah yang ada di Tanah Tumbuh dengan catatan meubelernya dipasok dari sekolah lain yang berlebih.