Berita Kota Subulussalam

Disdikbud Subulussalam Sebut Pekan Depan PBM SD Tanah Tumbuh akan Diresmikan

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Subulussalam, Sairun S.Ag menyatakan segera meresmikan proses belajar megajar SD tanah Tumbuh.

Penulis: Khalidin | Editor: Jalimin
SERAMBINEWS.COM/KHALIDIN
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Subulussalam, Sairun SAg meninjau kondisi permukiman penduduk di Desa Tanah Tumbuh, Kecamatan Rundeng tanpa fasilitas sekolah, Selasa (8/9/2020). 

Untuk guru Disdikbud Subulussalam akan mengalokasikan sejumlah orang yang berlebih di sekolah tertentu.

“Pokoknya anak-anak Tanah Tumbuh harus belajar, guru nanti akan kita tugaskan dan meubeler juga dipasok,” ujar Sairun

Sementara program jangka panjang, Sairun berjanji akan memplot dana untuk membangun Unit Sekolah Baru (USB) di Tanah Tumbuh.

Tanah Tumbuh merupakan desa yang telah ada sejak daerah ini masih dibawah lingkup Aceh Selatan.

Namun sejak dulu di sana belum ada sekolah level SD pun. Dulu, kata Sairun anak-anak Tanah Tumbuh ternyata harus sekolah ke desa tetangga yakni Kuala Keppeng.

Lantaran itu, Sairun berjanji di kepemimpinannya atas restu Wali Kota Subulussalam H Affan Alfian Bintang SE dan Salmaza MAP akan mewujudkan gedung sekolah dan operasionalnya mulai tahun depan.

“Tahun depan langsung dibangun sekolahnya, kami akan mewujudkan sekolah baru di Desa Tanah Tumbuh yang sejak jaman dulu belum pernah ada,” janji Sairun

Sementara Aman Bancin, Kepala Desa Tanah Tumbuh  mengatakan saat ini ada puluhan anak usia sekolah di Desa Tanah Tumbuh tidak dapat belajar menyusul kepindahan mereka ke permukiman lama tiga pekan lalu.

Baca juga: PBB Siapkan Satu Miliar Jarum Suntik Vaksin Covid-19

Dikatakan, sebelumnya anak-anak mereka belajar di Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Rundeng, Kecamatan Rundeng. Sementara setelah warga pindah kini jarak perkampungan lama ke lokasi sekolah mencapai 10 kilometer.

Kembalinya ratusan jiwa warga Tanah Tumbuh ke perkampungan lama setelah hidup di lokasi perumahan pengungsi saat konflik bersenjata Aceh 2002 lalu.

“Kami sudah kembali ke perkampungan lama sejak dua minggu lalu tapi sekarang kendalanya sekolah belum buka jadi anak-anak tidak dapat belajar,” ujar Aman

Aman mengaku untuk fasilitas sudah tersedia di Tanah Tumbuh berupa bangunan sekolah enam lokal.

Gedung Sekolah Dasar tersebut menurut Aman dibangun dari Dana Otonomi Khusus beberapa tahun lalu dan sekarang belum dibuka untuk kegiatan belajar mengajar.

Menurut Aman sebenarnya selain anak-anak dari Desa Tanah Tumbuh beberapa anak-anak karyawan PT Perkebunan Nusantara yang ada di sekitarnya juga bisa belajar di sana.

Di Tanah Tumbuh sendiri terdapat sekitar 150-an anak masyarakat yang sedang berusia sekolah dasar. 

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved