Internasional
Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok Tersesat di Ladakh, Tentara India Langsung Tangkap
Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA) yang diidentifikasi sebagai Kopral Wang Ya Long, ditangkap di sektor Demchok di Ladakh timur pada Senin (19/1
SERAMBINEWS.COM, NEW DELHI - Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA) yang diidentifikasi sebagai Kopral Wang Ya Long, ditangkap di sektor Demchok di Ladakh timur pada Senin (19/102020).
Dia tersesat setelah melintasi Garis Kontrol (LAC), kata Angkatan Darat India dalam sebuah pernyataan.
Mereka mengatakan dia mungkin telah memasuki wilayah India secara tidak sengaja dan akan dikembalikan ke tentara China sesuai protokol yang ditetapkan.
Menurut Angkatan Darat India, tentara Tiongkok telah diberikan bantuan medis termasuk oksigen, makanan, dan pakaian hangat untuk melindunginya dari ketinggian yang ekstrim dan kondisi iklim yang keras.
Baca juga: India Undang Australia Latihan Perang di Kepulauan Andaman dan Nicobar
Tentara India menambahkan telah menerima permintaan dari PLA tentang keberadaan tentara yang hilang tersebut, lansir HindustanTimes, Senin (19/10/2020).
"Sesuai protokol yang ditetapkan, dia akan dikembalikan ke pejabat China di titik pertemuan Chushul-Moldo setelah menyelesaikan formalitas," kata pernyataan itu.
India dan China telah terlibat dalam kebuntuan perbatasan di Garis Kontrol Aktual di Ladakh sejak Mei.
Ketegangan meningkat pada 19 Juni ketika 20 tentara India tewas dalam bentrokan dengan pasukan Tiongkok di Lembah Galwan.
Baca juga: Jalan-jalan Hyderabad India Terendam Banjir, Mengubah Mobil Menjadi Perahu Rusak
Sudah ada tujuh putaran pembicaraan militer dan diplomatik antara kedua negara untuk menyelesaikan kebuntuan sejauh ini.
India dan China diperkirakan akan mengadakan putaran kedelapan pembicaraan diplomatik militer minggu depan tentang pelepasan keterlibatan di teater Ladakh.
Para pejabat senior mengatakan kedua belah pihak telah memutuskan untuk tetap membuka saluran dialog di tingkat komandan militer dan tingkat diplomatik.
Pembicaraan itu juga ditujukan untuk mencegah eskalasi vertikal pada titik gesekan jika terjadi kecelakaan atau agresivitas seorang komandan individu.(*)
Baca juga: Pemerintah India Bantu Palestina Jutaan Dolar AS Melalui Badan Pengungsi PBB