Update Corona di Aceh Utara
Cartridge Habis, RSUCM Aceh Utara Kesulitan Uji Swab Pasien Covid-19
Namun menurut, Jalaluddin, untuk hari ini, jumlah pasien terpapar Covid-19 yang masih dirawat pihaknya, hanya tersisa delapan orang.
Penulis: Saiful Bahri | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Saiful Bahri I Lhokseumawe
SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Sejak Maret 2020 hingga kini, Rumah Sakit Umum Cut Mutia (RSUCM) Aceh Utara telah merawat 169 pasien yang terpapar Covid-19.
"Dari total yang dirawat, sebanyak 26 orang meninggal dunia di rumah sakit," kata Humas RSUCM Aceh Utara, Jalaluddin, Jumat (23/10/2020).
Namun menurut, Jalaluddin, untuk hari ini, jumlah pasien terpapar Covid-19 yang masih dirawat pihaknya, hanya tersisa delapan orang.
Mereka semuanya dirawat di ruang isolasi. Delapan pasien tersebut, berasal dari tiga daerah, yakni lima orang dari Kota Lhokseumawe, dua asal Aceh Utara, dan satu orang asal Nagan Raya.
Baca juga: Hari Ini, RSUCM Rawat Delapan Pasien Covid-19, Termasuk Warga asal Nagan Raya
Baca juga: Mahasiswa Unsam Langsa Gelar Bina Desa di Kawasan Pedalaman Aceh Timur
"Jadi, dari total 169 pasien yang pernah kita rawat, mayoritasnya telah sembuh," katanya.
Pada bagian lain, Jalaluddin juga memaparkan dalam tiga hari ini, pihaknya tidak bisa melakukan uji swab. Hal ini sehubungan cartridge sudah habis.
Dijelaskan, RSUCM sudah bisa melakukan uji swab dengan metode PCM-PCR sejak awal September 2020. Sedangkan untuk uji swab, dibutuhkan alat berupa cartridge.
Pada saat dimulai uji swab, pihaknya mendapatkan bantuan sebanyak 167 cartridge dari Kemenkes. Namun pada akhir September 2020, cartridge telah habis.
Sehingga kala itu langsung diajukan permohonan pengadaan cartridge kembali kepada Kemenkes RI melalui Dinas Kesehatan Provinsi Aceh.
Maka pada awal Oktober 2020, pihak RSUCM kembali mendapatkan 200 cartridge dari Kemenkes.
"Namun pada Selasa kemarin sudah habis lagi. Jadi, sudah tiga hari, uji swab tidak bisa dilakukan di rumah sakit," katanya.
Namun diakui Jalaluddin, permohonan penambahan cartridge, sudah diajukan kembali ke Kemenkes melalui Dinas Kesehatan Aceh.
"Jadi kita targetkan, beberapa hari kedepan, sudah kembali tersedia cartridge, sehingga kembali bisa dilakukan uji swab di rumah sakit kami," ujarnya.
Ditambahkan Jalaluddin, sejak tiga hari lalu atau saat sudah habisnya cartridge, kebetulan tidak ada pasien yang harus diswab.
"Namun bila nanti ada pasien yang harus diswab, namun cartridge belum juga tersedia kembalì, maka sampel swab akan kita kirim ke Litbangkes Aceh," pungkas Jalaluddin.(*)
