Berita Luar Negeri

Prancis Perpanjang Jam Malam, Hadapi Gelombang Kedua Covid-19

Prancis memutuskan untuk memperpanjang jam malam setelah mulai merasakan dampak dari gelombang kedua corona yang juga dirasakan di banyak negara Eropa

Editor: Muhammad Hadi
Instagram/ @lesbellesnouvelles
Liburan ke Paris, Prancis 

SERAMBINEWS.COM, PARIS - Prancis memutuskan untuk memperpanjang jam malam setelah mulai merasakan dampak dari gelombang kedua corona yang juga dirasakan di banyak negara Eropa.

Perdana Menteri Prancis Jean Castex mengumumkan jam malam yang diberlakukan minggu lalu di Paris dan delapan kota lainnya akan diperpanjang ke 38 kota lagi.

Aturan jam malam ini akan membatasi setidaknya 46 juta penduduk Prancis untuk beraktivitas di malam hari.

Pemerintah meminta penduduk untuk tetap berada di rumah dari pukul 9 malam hingga 6 pagi.

"Gelombang kedua dari epidemi virus korona sekarang sedang berlangsung di Prancis dan Eropa. Situasinya sangat serius," ungkap Castex dalam konferensi persnya hari ini, Jumat (23/10), seperti dikutip Reuters.

Baca juga: Siswa Teriak Takbir Sebelum Penggal Kepala Guru Sejarah yang Tunjukkan Karikatur Nabi Muhammad

Pada kesempatan yang sama, pemerintah Prancis juga mengumumkan tambahan 41.622 kasus baru, merupakan rekor baru bagi negara tersebut. Saat ini total kasus corona di Prancis telah mencapai 999.043 kasus.

Baca juga: Jelang Libur Panjang, Pemerintah Aceh Perketat Protokol Kesehatan di Perbatasan

Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa mengabarkan bahwa saat ini lebih dari 5,3 juta orang di seluruh Eropa telah tertular Covid-19, dengan jumlah korban meninggal mencapai 204.000. 

Selain Prancis, beberapa negara Eropa lain juga mulai merasakan dampak gelombang kedua corona.

 Jerman misalnya, negara ini baru saja melaporkan tambahan kasus baru sebanyak lebih dari 10.000 kasus dalam sehari untuk pertama kalinya.

Baca juga: Digaji Rp 367 Juta, Ini Syarat Lowongan Magang di Istana Buckingham Ratu Inggris 

Pemerintah Jerman langsung memperpanjang travel warnings ke Swiss, Irlandia, Polandia, Austria, dan Italia.

Sementara Spanyol, minggu ini resmi menjadi negara Eropa pertama yang mencatat 1 juta kasus.

Menteri Kesehatan Salvador Illa mengatakan epidemi sekarang sudah di luar kendali.

Di awal pandemi, Eropa sempat mendapat pujian karena dianggap berhasil menekan angka infeksi dan kematian berkat respons cepat para pemimpin negaranya.

Sayangnya, sejak kebijakan lockdown mulai dicabut pada bulan Juni, lonjakan kasus terus terjadi dan kini semakin buruk.

Baca juga: Angka Pengangguran Kian Tinggi, Pelaku Usaha di Meulaboh Berkumpul Bahas Cara Mengatasinya

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Hadapi gelombang kedua corona, Prancis perpanjang jam malam

Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved