Berita Luar Negeri

AS Marah Turki Uji Coba Sistem Senjata S-400 Buatan Rusia, Erdogan: Bukan Urusan Kami

Presiden Turki Tayyip Erdogan mengkonfirmasi pada hari Jumat (23/10/2020) Turki telah menguji sistem pertahanan udara S-400 yang dibeli dari Rusia

Editor: Muhammad Hadi

SERAMBINEWS.COM, TURKI - Presiden Turki Tayyip Erdogan mengkonfirmasi pada hari Jumat (23/10/2020) bahwa Turki telah menguji sistem pertahanan udara S-400 yang dibeli dari Rusia.

Dia mengatakan, keberatan AS atas masalah tersebut tidak menjadi masalah.

Amerika Serikat sudah menunjukkan kemarahannya kepada Turki sejak rencana pembelian hingga uji coba S-400.

Reuters memberitakan, Washington mengatakan pembelian sistem pertahanan dari Rusia oleh Ankara membahayakan pertahanan NATO.

Terkait hal tersebut, AS mengancam akan menjatuhkan sanksi. 

Baca juga: Pantas Turki Makin Berani, Ternyata Rudal Sistem Pertahanan S-400 Sudah Bisa Digunakan

Seperti yang diketahui, uji tembak S-400 yang dilakukan pada minggu lalu memicu kemarahan Departemen Luar Negeri AS dan Pentagon.

"(Uji coba) telah dan sedang dilakukan. Sikap Amerika Serikat sama sekali bukan urusan kami.

Jika kami tidak akan menguji kemampuan yang kami miliki, lalu apa yang akan kami lakukan?" jelas Erdogan kepada wartawan, termasuk Reuters.

Baca juga: Daya Ledak Rudal Balistik baru Korea Utara Capai 3 Ton, Ini yang Diragukan Analis Pertahanan Rudal 

Kedua sekutu NATO ini telah lama berselisih tentang S-400 dan Washington bereaksi tahun lalu dengan menangguhkan Turki dari program jet F-35.

Para pejabat Turki mengatakan sistem tersebut tidak akan diintegrasikan ke dalam infrastruktur pertahanan NATO.

Sistem pertahanan udara canggih Rusia, Rudal S-400
Sistem pertahanan udara canggih Rusia, Rudal S-400 (InternationalInsider)

Turki menandatangani kesepakatan S-400 dengan Rusia pada 2017.

Pengiriman empat rudal pertama, senilai US$ 2,5 miliar, dimulai pada Juli tahun lalu.

Baca juga: UPDATE Covid-19 Aceh; Pasien Positif Capai 7.037 Orang, Berikut Rinciannya

Erdogan mengatakan Turki akan terus menguji peralatan militer termasuk senjata ringan, sedang dan berat.

Hal ini juga termasuk peralatan yang dibeli dari Amerika Serikat.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved