Penanganan Covid 19

Alhamdulillah! Enam Hari Terakhir Nihil Kasus Positif Covid-19 di Abdya, Masih Bertahan Zona Orange

Jika masyarakat setempat semakin disiplin mengikuti protokol kesehatan (protkes), maka penuluran wabah Corona mampu dicegah.

Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Mursal Ismail
For Serambinews.com
Safliati SST MKes, Kepala Dinkes/Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Abdya. 

Jika masyarakat setempat semakin disiplin mengikuti protokol kesehatan (protkes), maka penuluran wabah Corona mampu dicegah.

Laporan Zainun Yusuf| Aceh Barat Daya

SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE – Alhamdulillah! Selama enam hari terakhir atau hingga Senin (26/10/2020), nihil  kasus baru terkonfirmasi Positif Covid-19 di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya).

Namun, Kabupaten Abdya masih bertahan status zone orange (risiko rendah) Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Jika masyarakat setempat semakin disiplin mengikuti protokol kesehatan (protkes), maka penuluran wabah Corona mampu dicegah.

Kepala Dinkes Abdya, Safliati SST MKes, menyampaikan hal ini ketika dihubungi Serambinews.com, Senin (26/10/2020) malam.

Ia mengakui kasus baru warga yang terkonfirmasi Positif Covid-19 tidak bertambah dalam kurun waktu enam hari terakhir sejak 21 Oktober hingga 26 Oktober hari ini.

Baca juga: Update Corona di Aceh - Penderita Covid Sembuh Bertambah 80 orang, Konfirmasi Baru 40 Orang

Baca juga: VIDEO Raup Jutaan Rupiah Perhari, Ikan Cupang Koleksi Warga Aceh Barat Bukan Lagi Sebatas Hobi

Baca juga: Ini Lima 5 Penyakit Penyerta Tertinggi yang Diderita Pasien Covid-19, Bisa Menyebabkan Kematian

Data jumlah warga Abdya yang terkonfirmasi Positif Covid-19 masih tetap tidak bertambah dari 88 orang.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 75 orang dinyatakan sembuh, 6 orang pasien masih dirawat dan diisolasi dan 7 orang meninggal. 

“Dua hari lalu, kita terima hasil pemeriksaan satu sampel swab PCR, hasilnya dinyatakan negatif,” kata Safliati.  

Menurut Kepala Dinkes Abdya itu, sebanyak 88 kasus Positif Covid-19 berdasarkan update data sejak Maret lalu, tersebar di seluruh kecamatan (9 kecamatan).

Jumlah kasus terbanyak di Kecamatan Blangpidie 44 orang, sejumlah 38  di antaranya sembuh, 4 masih isolasi dan 2 meninggal dunia.

Disusul, Kecamatan Susoh 15 orang, namun seluruhnya dinyatakan sembuh. Kecamatan Kuala Batee 9 orang, juga sembuh seluruhnya.

Kecamatan Babahrot 6 orang, 3 orang sembuh dan 3 orang meninggal dunia. Kecamatan Manggeng 5 orang, 4 orang sembuh dan 1 orang isolasi mandiri.

Kecamatan Lembah Sabil 3 orang,  2 orang sembuh dan 1 orang meninggal, Kecamatan Setia 2 orang, sembuh seluruhnya.

Kecamatan Tangan-Tangan 1 orang, namun sudah sembuhnya. Kecamatan Jeumpa 2 orang, 1 dirawat dan 1 orang meninggal dunia

Kemudian dari luar daerah bekerja di Abdya 1 orang, dan sudah sembuh setelah isolasi.

Sementara enam pasien Positif Covid-19 yang masih isolasi dan dirawat adalah D (53), perempuan warga Kecamatan Blangpidie isolasi di Banda Aceh, TB (66), laki-laki warga Kecamatan Jeumpa dirawat di RSUZA Banda Aceh.

Kemudian, pasien AK (52), laki-laki, YP (26), laki-laki dan M (44), laki-laki, ketiganya warga Kecamatan Blangpidie, sekarang isolasi di rumah.

Sedangkan, pasien terkonfirmasi Positif Covid-19 meninggal dunia berjumlah tujuh orang.

Pasien   Positif Covid-19 meninggal dunia yang terakhir adalah inisial N (60), perempuan warga salah satu desa di Kecamatan Blangpidie.

Perempuan N meninggal dalam perawatan di Ruang Pinere RSUZA Banda Aceh pada 12 Oktober 2020.

Enam pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia sebelumnya adalah Lm (45), laki-laki warga Kecamatan Jeumpa, meninggal dunia di RSUZA Banda Aceh, 28 September lalu.

Sebelumnya, pasien  R (37), perempuan warga Kecamatan Babahrot, Abdya, meninggal di RSUTP pada 17 September lalu.

Dan, pasien  A (37), perempuan warga Kecamatan Babahrot. Perempuan ini meninggal dunia di Ruang Isolasi Khusus (RIK) RSUTP Abdya, 3 September lalu.

Pesien Positif Covid-19 lainnya yang meninggal dunia, MH (49), perempuan juga dari salah satu desa di Kecamatan Babahrot, H (63), laki-laki  warga Kecamatan Blangpidie, dan Mar (63), laki-laki warga Kecamatan Lembah Sabil.

Satu Probable Masih Dirawat

Kepala Dinkes Abdya, Safliati lebih lanjut menjelaskan, Pasien probable, sebelumnya dinamakan PDP (Pasien Dalam Perawatan) hingga Minggu sore, terdata sejumlah 42 orang.

Satu orang masih dirawat di RSUTP Abdya, yaitu N (60), perempuan warga Kecamatan Babahrot. “Apakah pasien yang dirawat itu sudah sembuh atau belum, kita belum terima laporan dari rumah sakit,” katanya.  

Sedangkan 38 orang lainnya selesai isolasi/dirawat dan dinyatakan tidak ada lagi gejala Covdi-19.   

Dan tiga pasien probable lainnya meninggal dunia. Terakhir adalah A (45), warga Kecamatan Blangpidie, hasil rapid test dinyatakan reaktif, meninggal dunia di RS Jiwa Banda Aceh, 13 Oktober lalu. 

Dua pasien probable lainnya meninggal dunia sebelumnya, bernisial H (64) asal Jakarta Selatan, meninggal di Ruang Pinere RSUTP Abdya, 21 September lalu.

Dan, pasien A (55), perempuan warga salah satu desa Kecamatan Susoh, meninggal dunia dalam perawatan RSUTP Abdya, 1 September lalu.

Sementara suspek, sebelumnya disebut ODP (Orang Dalam Pemantauan) di Abdya, terdata  28 orang, dan seluruhnya  selesai menjalani isolasi.

Lebih lanjut Safliati kembali mengimbau masyarakat agar semakin disiplin melaksanakan protkes.

Seperti disiplin memakai masker, cuci tangan sesering mungkin dengan sabun, dan hindari kerumunan sehingga mampu  memutuskan mata ratai penyebaran virus corona. (*)  

Bersama-kita lawan virus corona. Serambinews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat Pesan Ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu menjaga jarak)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved