Berita Abdya

Belajar Tatap Muka Diberlakukan, Kemenag Abdya Terapkan Sistem Belajar Bergiliran

Kegiatan belajar tatap muka sudah mulai diterapkan seluruh madrasah di Abdya, dengan menerapkan protokoler kesehatan.

Penulis: Rahmat Saputra | Editor: Taufik Hidayat
Serambinews.com
Kakankemenag Abdya, Drs Salihin Mizal MAg melakukan monotoring hari pertama kegiatan belajar tatap muka ke MIN Blangpidie, Senin (26/10/2020). 

Laporan Rahmat Saputra | Aceh Barat Daya

SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Kantor kementrian Agama Kabupaten Aceh Barat Daya (Kankemenag Abdya) mulai terapkan kegiatan belajar tatap muka untuk siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Raudhatul Athfal atau PAUD, Senin (26/10/2020).

Kepala Kankemenag Abdya, Drs Salihin Mizal MAg mengatakan kegiatan belajar tatap muka sudah mulai diterapkan seluruh madrasah, dengan menerapkan protokoler kesehatan.

"Alhamdulillah, para orangtua murid menyambut baik dengan dimulainya proses belajar tatap muka ini, dan tidak sedikit orangtua terharu, melihat anak-anaknya kembali belajar," ujar Kakankemenag Abdya, Drs Salihin Mizal MAg didampingi Kasubag Umum, Khairul Huda SAg.

Dalam kegiatan belajar mengajar tatap muka, katanya, para siswa wajib membawa dan masker, sebagai upaya pencegahan penyebaran virus covid-19. Bagi yang tidak membawa masker, maka tidak dibolehkan masuk ke ruangan.

"Selanjutnya, sebelum masuk ke dalam ruangan, siswa-siswi wajib cuci tangan terlebih dahulu, saat proses belajar mengajar, para siswa wajib memakai masker, dan antar siswa harus jaga jarak," terangnya.

Ia menyebutkan, bagi Madrasah yang jumlah siswanya melebihi 30 orang per ruangan, maka proses belajar tatap muka diterapkan sistem shift atau bergilirian.

"Bagi madrasah jumlah siswa per kelasnya tidak sampai 30 orang, atau hanya 25 orang atau 27 orang, maka tidak diterapkan shift," ungkapnya.

Sistem shift itu, lanjutnya, misal hari Senin siswa kelas 1 kelompak A, maka hari Selasa kelas 1 kelompok B yang belajar, sementara kelompok A libur, begitu selanjutnya.

"Yang menerapkan sistem shift ini, hanya beberapa madrasah, salah satunya, MIN Blangpidie dan Madrasah Lamainong," terangnya.

Sistem shift itu dilakukan, katanya, guna menghindari klaster baru yang terpapar virus Covid-19. Meski begitu, tambahnya, dalam dua minggu kedepan, pihaknya akan melakukan evaluasi.

"Tujuannya kita lihat, kalau kita tidak ada masalah, ya kita lanjut, kalau ada masalah, maka akan kita koordinasi dengan dinas pendidikan untuk kelanjutannya," pungkasnya.(*)

Baca juga: Penderita Covid-19 yang Sembuh Bertambah 60 Orang, Kasus Konfirmasi Baru di Aceh 87 Orang

Baca juga: Seminggu Gunakan Masker Kain, Wajah Gadis Ini Alami Infeksi dan Luka hingga Harus Dioperasi

Baca juga: FOTO - Pertandingan Arsenal Vs Leicester City, Lanjutan Pekan Keenam Premier League

Baca juga: Dyah: Pelaku Kejahatan terhadap Harus Anak Dihukum Maksimal  

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved