Internasional

Uni Eropa Dukung Presiden Prancis, Kutuk Presiden Turki, Terkait Penerbitan Kartun Nabi Muhammad

Diplomat tertinggi Uni Eropa, Josep Borrell, Senin (26/10/2020) mengutuk Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Editor: M Nur Pakar
AFP/Yasin AKGUL
Seorang pria memegang gambar Macron dengan cetakan sepatu di atasnya ketika pengunjuk rasa Turki meneriakkan slogan-slogan menentang Prancis selama demonstrasi atas kartun Nabi Muhammad, di Istanbul, Minggu (25/102020). 

SERAMBINEWS.COM, BRUSSELS - Diplomat tertinggi Uni Eropa, Josep Borrell, Senin (26/10/2020) mengutuk Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Dia menilai apa yang digambarkan Erdogan sebagai komentar yang tidak dapat diterima terhadap Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Pada Sabtu (24/10/2020) Prancis menarik utusannya ke Turki untuk konsultasi setelah Erdogan mengatakan Macron membutuhkan pemeriksaan kesehatan mental.

"Pernyataan Presiden Recep Tayyip Erdogan tentang Presiden Emmanuel Macron tidak dapat diterima," cuit Borrell, lansir AFP, Senin (26/10/2020).

"Panggil Turki untuk menghentikan spiral konfrontasi yang berbahaya ini," ujar Borrell.

Baca juga: Prancis Tarik Dubes Dari Turki, Erdogan Sebut Emmanuel Macron Butuh Pemeriksaan Kesehatan Mental

Erdogan menuduh Macron memiliki masalah dengan Islam dan Muslim karena membela hak untuk menayangkan kartun Nabi Muhammad.

Sebuah tindakan yang membuat seorang guru sekolah Prancis dibunuh minggu lalu.

Prancis dan Turki berselisih tentang berbagai masalah termasuk hak maritim di Mediterania timur, Libya, Suriah, dan konflik antara Armenia dan Azerbaijan atas Nagorno-Karabakh.

Hubungan antara Ankara dan Brussel sama-sama tegang, terutama yang berkaitan dengan kegiatan eksplorasi minyak dan gas Turki di Mediterania timur.

Pada pertemuan puncak awal Oktober 2020, para pemimpin Uni Eropa mengadopsi pendekatan seperti tongkat, menawarkan Ankara prospek hubungan yang lebih dekat dan perdagangan yang lebih baik.

Baca juga: PM Pakistan Menuduh Presiden Prancis Menyerang Islam, Bela Penerbitan Kartun Nabi Muhammad

Tetapi, jika berkomitmen untuk berdialog dengan itikad baik dan tidak melakukan tindakan sepihak terhadap lepas pantai Mediterania Timur.

Tetapi mereka memperingatkan bahwa UE siap untuk menggunakan sanksi, termasuk langkah-langkah ekonomi berbasis luas.

Jika Turki tetap berpegang pada apa yang dilihat Brussel sebagai pelanggaran ilegal perairan Siprus.

Baca juga: Liga Muslim Dunia Kutuk Penghinaan Terhadap Agama, Terkait Pernyataan Presiden Prancis

"Kesimpulan Dewan Eropa memerlukan tawaran nyata untuk meluncurkan kembali hubungan, tetapi kemauan politik diperlukan dari pihak otoritas Turki dalam agenda positif ini," cuit Borrell.

“Kalau tidak, Turki akan semakin terisolasi,” ujarnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved