Maulid Nabi Muhammad SAW 1442 H
Maulid Nabi Muhammad SAW 1442 H, Ini Hukum dan Keutamaan Memperingatinya
Maulid Nabi merupakan peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW pada 12 Rabiul Awal dalam kalender Hijriyah.
Menurutnya, itu merupakan budaya, ulama-ulama muslim yang sepakat bahwa kebiasaan baik perlu dilestarikan.
Baca juga: Resep Paru Goreng Ungkep Bumbu Lengkuas, Cocok Jadi Salah Satu Menu Kenduri Maulid, Silakan Dicoba
Baca juga: Penjualan Lemang Laris Manis di Blangkejeren Saat Maulid, Ternyata Harganya Cuma Segini
Dalam hadist nabi dinyatakan bahwa 'barang siapa yang mewariskan sunnah atau kebiasaan yang baik ketika ada seorang yang meniru, kita mendapatkan pahala dua kali lipat'.
"Kita mendapatkan pahala dari apa yang kita lakukan, lalu kita mendapatkan pahala dari orang yang melakukan karena kita pernah melakukannya dan dicontoh oleh orang tersebut," ungkapnya.
Selanjutnya, terkait perayaan Maulid Nabi pada tahun ini di tengah pandemi, Ahmadi menegaskan bahwa perayaan Maulid Nabi tidak wajib.
"Karena ini tidak wajib, kita tidak perlu mempertaruhkan apa yang dianggap sesuatu yang berbahaya," jelasnya.
Sebagai contoh, salat Jumat berjamaah di masjid bagi laki-laki yang sifatnya wajib bisa ditinggalkan hanya karena hujan deras yang bisa membuat kotor atau berbahaya.
"Kita melihat sudut pandang itu, apa lagi Maulid yang sifatnya tidak wajib," tambahnya.
Baca juga: Yuk! Simak, 10 Keutamaan Rabiul Awal Bulan Maulid Nabi Muhammad SAW, Ada 12 Kejadian Mengagumkan

Keutamaan memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW
Ahmadi mengambil pernyataan dari Kyai Adam Kosasih asal Subang mengenai keutamaan memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
1. Syukur
"Kita merasa bersyukur atas hadirnya Nabi Muhammad SAW di muka bumi ini," ujarnya.
Lebih menyenangkan lagi, semua terekam baik dalam Alquran, hadist, sunnah, dan informasi-informasi dari para sahabat.
2. Untuk Memuji
"Bukan berarti Nabi suka dipuji," ungkapnya.
Fakta di balik kelahiran Nabi Muhammad SAW sangat luar biasa, dan karenanya kita harus melalukan pujian kepadanya.