Kisah Sedih Warga Pedalaman Bener Meriah, Nurjannah Melahirkan di Jalan yang Belum Beraspal
Saat hendak dirujuk ke RSUD Muyang Kute, menurut Bustanil, ternyata tak ada sopir ambulans yang standby di Puskesmas Samar Kilang
Ketika tiba di kawasan Pucuk Nuning--antara Rusep dengan Samar Kilang--pasien mengeluh sakit, sehingga ambulans kembali berhenti. Tidak lama kemudian, pasien ingin mengedan dan akhirnya melahirkan bayi pada pukul 09.00 WIB dengan ditolong oleh bidan desa, Rahmi Julita Wati AMd dari Kampung Rusep. “Bayi dan ibunya dalam keadaan sehat dan sekarang sudah kembali ke kampung,” sebutnya.
Terkait sopir ambulans tidak standby di Puskemas Samar Kilang, Kadis Kesehatan Bener Meriah, ini mengaku kecewaan. “Informasi yang saya dapatkan, saat itu sopirnya berada di Pondok Baru. Karena tadi (kemarin-red) kondisinya sangat urgen, akhirnya keluarga pasien yang menyopiri sendiri ambulansnya,” jelas Aliyin.
“Masalah ini saya sudah berkomunikasi dengan Kepala Puskesmas. Untuk sanksi, akan kita ambil sesuai dengan aturan yang ada. Sekali lagi saya tegaskan, saya sangat kecewa dengan sopir ambulans di Samar Kilang. Mudah-mudahan kejadian ini yang terakhir dan tidak terulang lagi di masa-masa mendatang,” tegasnya.
Terpisah, Direktur LSM Ramung Institute, Waladan Yoga, berharap ini adalah kasus yang terakhir dan harus menjadi pelajaran bagi semua pihak terkait. Menurutnya, para pengambil kebijakan juga harus membuka mata hati dan melihat kondisi di lapangan.
“Secara pribadi, saya tidak ingin masuk ke dalam ranah konflik antara DPRA dengan Plt Gubernur Aceh soal proyek multiyears,” ujarnya. Namun, menurut Waladan, proyek multiyears itu sangat dibutuhkan untuk kawasan pedalaman, seperti Samar Kilang. “Buka mata, tolong lihatlah kondisi masyarakat pedalaman Aceh secara keseluruhan, konflik di tingkat elite jangan sampai mengorbankan masyarakat,” tegas Waladan.
Kisah miris yang dialami Nurjanah, tambahnya, semoga bisa menggugah semua pihak terutama mereka yang ngotot membatalkan proyek multiyears. “Jangan tunggu korban lain akibat tak mendapatkan pelayanan terbaik di tengah kondisi infrastruktur yang sangat tidak layak,” pungkasnya. (budi fatria)