Internasional
Akademisi Australia Kylie Moore-Gilbert Dipindahkan ke Penjara Teheran yang Terkenal Kejam
Seorang akademisi Australia yang ditahan di Iran selama lebih dari dua tahun telah dikembalikan ke penjara Evin yang terkenal kejam di Teheran.
SERAMBINEWS.COM, SIDNEY - Seorang akademisi Australia yang ditahan di Iran selama lebih dari dua tahun telah dikembalikan ke penjara Evin yang terkenal kejam di Teheran.
Hal itu dikatakan oleh teman-temannya pada Jumat (30/10/2020), sehingga memicu kekhawatiran baru tentang kesehatannya.
Kylie Moore-Gilbert yang menjalani hukuman 10 tahun atas tuduhan spionase telah menghilang di dalam sistem penjara Iran seminggu yang lalu, sehingga ada upaya panik untuk mengetahui keberadaannya.
"Saya lega pemerintah Australia akhirnya berhasil menemukan Kylie enam hari setelah dia hilang," kata teman dan sesama pakar Timur Tengah, Dara Conduit kepada AFP.
“Tapi jangan salah: ini bukan kemenangan untuk Kylie," tambahnya.
Baca juga: HRW Kutuk Iran, Dakwaan Terhadap Dua Pembela HAM Ditambah, Keduanya Masih Jalani Hukuman
Kondisi di Evin diyakini sedikit lebih baik daripada penjara Moore-Gilbert sebelumnya di Qarchak.
Sebuah fasilitas wanita yang telah masuk daftar hitam di bawah sanksi hak asasi manusia PBB dan terkenal karena perlakuan buruk terhadap tahanan politik.
Sebelumnya di penjara Evin, Moore-Gilbert melaporkan ditahan dalam kondisi terbatas dan membutuhkan pengobatan psikiatri untuk kesehatan mental yang telah rusak parah.
Teman-teman percaya dia sekarang ditahan di bangsal yang sama seperti sebelumnya, sebuah fasilitas yang dikendalikan oleh Korps Pengawal Revolusi Islam garis keras Iran.
Kementerian Luar Negeri Australia mengatakan menjamin pembebasannya adalah prioritas mutlak, tetapi minggu ini dipaksa untuk mengakui bahwa keberadaannya tidak diketahui.
Baca juga: Wanita Iran Bersepeda Tanpa Jilbab, Picu Demonstrasi di Najafabad
"Kami tidak menerima dakwaan yang mendakwa Dr. Moore-Gilbert, dan ingin melihatnya kembali ke Australia secepat mungkin," kata Kementerian tersebut.
Setelah duta besar Lyndall Sachs dapat mengunjunginya di Penjara Qarchak pada 19 Oktober 2020.
Selama masa penahanan Moore-Gilbert, teman dan keluarga menjadi semakin kritis terhadap apa yang mereka katakan sebagai pendekatan diplomatik Australia yang tidak efektif.
Menurut Conduit, tidak ada sedikit pun kemajuan yang dicapai dalam kasusnya, terlepas dari jaminan pemerintah bahwa kasus Kylie terkendali."
Dia menyebut transfer Moore-Gilbert kembali ke Evin sebagai dakwaan yang sama sekali atas kegagalan pemerintah Australia dalam kasus Kylie.