Internasional
Iran Tutup 25 Provinsi, Mulai Dari Salon Kecantikan Sampai Masjid
Pemerintah Iran, Minggu (1/11/2020) mengumumkan penutupan 25 dari 31 provinsi untuk mencegah penyebaran virus Corona.
SERAMBINEWS.COM, TEHERAN - Pemerintah Iran, Minggu (1/11/2020) mengumumkan penutupan 25 dari 31 provinsi untuk mencegah penyebaran virus Corona.
Perintah itu berlaku mulai Rabu (4/11/2020) untuk penutupann masjid, sekolah, universitas, salon kecantikan, kafe, gym, museum, teater, dan kolam renang selama 10 hari.
Di Teheran, penutupan salon kecantikan, kedai teh, bioskop, perpustakaan, dan klub kebugaran telah diperpanjang selama seminggu.
Polisi akan melakukan kunjungan mendadak ke bisnis berisiko tinggi lainnya, dan apapun yang ditemukan melanggar aturan kesehatan akan ditutup.
Pernikahan, pertemuan pemakaman, dan konferensi di ibu kota telah dilarang, lansir ArabNews, Minggu (1/11/2020).
Pihak berwenang menyalahkan peningkatan tajam kasus virus Corona pada orang-orang yang gagal mengikuti batasan.
Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan markas operasi militer akan didirikan untuk memastikan kepatuhan warga.
Iran lambat menanggapi pandemi ketika kasus pertama muncul di sana pada Februari 2020.
Sekarang menjadi negara yang paling parah terkena dampak di Timur Tengah.
Baca juga: Ketua Parlemen Iran Positif Virus Corona, Saat Angka Kematian Terus Melonjak
Bahkan, mencatat beberapa kematian harian dan tertinggi infeksi baru-baru ini, dengan angka yang meningkat sejak September 2020.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Sima Sadat Lari, Sabtu (31/10/2020) mengatakan 7.820 kasus baru dalam 24 jam sebelumnya.
Sehingga total kasus Virus Corona Iran menjadi 612.772 orang dengan jumlah kematian bertambah 386 orang dengan total 34.864 orang.
Sebagian besar analis percaya angka sebenarnya lebih tinggi.
"Penyebaran penyakit ... terutama di kota Teheran lebih buruk dari yang telah diungkapkan pemerintah sejauh ini," tulis harian Etemad pada Sabtu (31/10/2020).
Seruan berkembang untuk penguncian nasional penuh, yang ditentang Rouhani karena ekonomi Iran, yang sudah runtuh di bawah sanksi AS, tidak dapat mengatasinya.
Baca juga: Badan Energi Atom PBB Sebut Iran Bangun Pabrik Nuklir Bawah Tanah