Penanganan Covid 19
Tidak Ada Kasus Baru Covid-19 di Abdya Dalam Dua Pekan Terakhir
Dari total 88 warga Kabupaten Abdya yang terkonfirmasi positif Covid-19, tujuh diantaranya meninggal dunia.
Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Zainun Yusuf | Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE – Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) yang masuk zona orange Covid-19, kini menunjukkan perkembangan semakin membaik.
Alhamdulillah! Kurun waktu dua pekan terakhir atau sejak 21 Oktober lalu hingga Selasa (3/11/2020), tidak ada lagi (kosong) kasus baru warga terkonfirmasi Positif Covid-19 di seluruh kecamatan (9 kecamatan setempat).
Pasien Probable atau PDP (Pasien Dalam Perawatan) juga tidak ada lagi yang dirawat/isolasi di RSUTP Abdya dan di RSUZA Banda selama tiga hari terakhir tidak ditemukan lagi.
Akan halnya Suspeck atau ODP (Orang Dalam Pemantauan) juga tidak ada lagi sekitar sepekan terakhir tidak ada penambahan.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Abdya, Safliati SST MKes dihubungi Serambinews.com, Selasa (3/11/2020) membenarkan, selama dua pekan tidak ada lagi laporan kasus baru pasien Positif Covid-19, baik dari RSUTP Abdya dan RSUZA Banda Aceh.
Pasien terkonfirmasi Positif Covid-19 yang didata sejak Maret lalu sejumlah 88 orang hingga 21 Oktober 2020. “Setelah itu, hingga hari ini (Selasa, 3 November) tidak ada laporan kasus baru pasien Positif Corona,” kata Safliati.
Dari 88 pasien Positif Covid-19, sebanyak tujuh orang meninggal dunia dalam rawatan di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh dan Rumah Sakit Umum Teungku Peukan (RSUTP) Abdya.
Sedangkan 81 pasien dinyatakan sembuh karena setelah dirawat di RSUZA Banda Aceh dan RSUTP Abdya dan isolasi di rumah di Abdya dan Banda Aceh, tidak ada lagi gejala Covid-19.
Sementara pasien probable, sebelumnya disebut PDP (Pasien Dalam Perawatan) berjumlah 44 orang, tiga orang diantaranya meninggal dunia.
Sedangkan, 41 orang dinyatakan sembuh setelah dirawat/isolasi di RSUTP Abdya dan RSUZA Banda Aceh.
Dan, suspek atau ODP (Orang Dalam Pemantauan) berjumlah 28 orang, tapi seluruhnya selesai menjalani isolasi, hasilnya tanpa gejala mengarah ke Corona.
Dijelaskan, pasien Positif Covid-19 sejumlah 81 orang yang dinyatakan sembuh, tiga diantaranya sembuh pada Sabtu (31/10/2020) lalu, yaitu AK (52), YP (26), laki-laki dan M (44), laki-laki, ketiganya merupakan warga Kecamatan Blangpdie.
Dari total 88 warga Abdya yang terkonfirmasi positif Covid-19, tujuh diantaranya meninggal dunia, masing-masing, inisial N (60), perempuan warga salah satu desa di Kecamatan Blangpidie, meninggal dalam perawatan di Ruang Pinere RSUZA Banda Aceh pada 12 Oktober 2020.
Lm (45), laki-laki warga Kecamatan Jeumpa, meninggal dunia di RSUZA Banda Aceh, 28 September lalu.
Pasien R (37), perempuan warga Kecamatan Babahrot, Abdya, meninggal di RSUTP pada 17 September lalu.
Dan, pasien A (37), perempuan warga Kecamatan Babahrot. Perempuan ini meninggal dunia di Ruang Isolasi Khusus (RIK) RSUTP Abdya, 3 September lalu.
Pesien Positif Covid-19 lainnya yang meninggal dunia, MH (49), perempuan juga dari salah satu desa di Kecamatan Babahrot, H (63), laki-laki warga Kecamatan Blangpidie, dan Mar (63), laki-laki warga Kecamatan Lembah Sabil.
Baca juga: 119 Warga Aceh Singkil Sembuh Corona, 4 Isolasi dan 2 Meninggal
Baca juga: Bupati Amru Launching Penertiban Protokol Kesehatan di Gayo Lues
Baca juga: Dinilai taat Protokol Covid 19, PWI Aceh Selatan Apresiasi Pekerja Pers
Sebanyak 88 kasus Positif Covid-19 di Kabupaten Abdya, berdasarkan update data sejak Maret lalu, tersebar di seluruh kecamatan (9 kecamatan).
Jumlah kasus terbanyak di Kecamatan Blangpidie 44 orang, sejumlah 42 dan 2 meninggal dunia.
Disusul, Kecamatan Susoh 15 orang, namun seluruhnya dinyatakan sembuh.
Kecamatan Kuala Batee 9 orang, juga sembuh seluruhnya.
Kecamatan Babahrot 6 orang, 3 orang sembuh dan 3 orang meninggal dunia.
Kecamatan Manggeng 5 orang, seluruhnya sembuh.
Kecamatan Lembah Sabil 3 orang, 2 orang sembuh dan 1 orang meninggal.
Kecamatan Setia 2 orang, sembuh seluruhnya.
Kecamatan Tangan-Tangan 1 orang, namun sudah sembuh.
Kecamatan Jeumpa 2 orang, 1 orang sembuh dan 1 orang meninggal dunia.
Kemudian dari luar daerah bekerja di Abdya 1 orang, dan sudah sembuh setelah isolasi.
Safliati menjelaskan, kondisi semakin membaik di Kabupaten Abdya terlihat selama 14 hari terakhir atau sejak 21 Oktober lalu, tidak ditemukan kasus baru warga yang terkonfirmasi Positif Covid-19.
Baca juga: Tindak Lanjut Penetapan sebagai Kota Santri, Bupati Bireuen Keluarkan Surat Edaran
Baca juga: Resmi Dibuka, 464 Peserta se-Indonesia Berkompetisi di AMBC 2020
Baca juga: Prajurit TNI Dikeroyok Anggota Klub Moge Saya Baru Tahu Korban Adalah Tentara
41 Probable Juga Sembuh
Kepala Dinkes Abdya, Safliati lebih lanjut menjelaskan, Pasien probable, sebelumnya dinamakan PDP (Pasien Dalam Perawatan) hingga Minggu (1/11/2020) sore, terdata sejumlah 44 orang.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 41 orang sembuh setelah dirawat/isolasi. Satu pasien yang dinyatakan sembuh terakhit adalah S (59), perembuan warga Kecamatan Susoh, dirawat di RSUTP Abdya, sembuh, Sabtu (31/10/2020).
Sementara tiga pasien probable lainnya, meninggal dunia. Terakhir adalah A (45), warga Kecamatan Blangpidie, hasil rapid test dinyatakan reaktif, meninggal dunia di RS Jiwa Banda Aceh, 13 Oktober lalu.
Dua pasien probable lainnya meninggal dunia sebelumnya, bernisial H (64) asal Jakarta Selatan, meninggal di Ruang Pinere RSUTP Abdya, 21 September lalu.
Dan, pasien A (55), perempuan warga salah satu desa Kecamatan Susoh, meninggal dunia dalam perawatan RSUTP Abdya, 1 September lalu.
Sementara suspek, sebelumnya disebut ODP (Orang Dalam Pemantauan) di Abdya, terdata 28 orang, dan seluruhnya selesai menjalani isolasi dan tidak ada gejala mengarah Covid-19.
Kepala Dinkes Abdya, Safliati lebih lanjut menjelaskan, seluruh tenaga kesehatan (nakes) di Kabupaten Abdya, sedang melaksanakan Gerakan Nakes Aceh Cegah Covid-19 atau disingkat Gencar.
Melalui Gencar sejak 1 hingga 10 November mendatang, para nakes di puskesmas-puskesmas di Abdya, mendatangi rumah-rumah penduduk untuk mendata warga yang mengalami deman disertai flue dan batuk.
Mereka yang mengalami deman diharus isolasi di rumah, dan nama-nama mereka dicatat dalam form PE, kemudian dilaporkan kepada Dinkes.
“Barang kali nama-nama yang didata dalam form PE, bisa dicatat sebagai Suspeck atau ODP yang disolasi mandiri di rumah,” kata Safliati.
Sedangkan pasien probable dan positif Covid-19 didata berdasarkan laporan dari pihak rumah sakit tentang pasien yang dirawat, baik di Abdya maupun di Banda Aceh.
Bersama-kita lawan virus corona
Serambinews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat Pesan Ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu menjaga jarak).(*)