Lowongan Kerja Telkom November 2020, Daftar Gratis: Ini Syaratnya
Telkom sebagai salah satu BUMN di Indonesia kembali membuka lowongan kerja bagi putra putri bangsa.
SERAMBINEWS.COM - Di tengah pandemi Covid-19 yang masih tinggi, Telkom sebagai salah satu BUMN di Indonesia kembali membuka lowongan kerja bagi putra putri bangsa.
Setidaknya, sembilan posisi kerja dibuka bagi mereka yang memenuhi syarat.
Membuka bulan November, lowongan kerja di tahun 2020 masih banyak tersedia.
Instansi baik swasta dan BUMN membuka kesempatan bekerja bagi pencari kerja.
Salah satu lowongan kerja yang masih dibuka saat ini dari BUMN PT. Telkom Indonesia (Persero).
Lowongan kerja ini dibuka sejak Agustus lalu hingga Desember 2020.
Baca juga: VIRAL Reaksi Imut Cucu Bilang Penat, Tapi Tetap Lanjutkan Baca Huruf Hijaiyah, Saat Diajarkan Atok
Baca juga: Ini Kegiatan Habib Rizieq Setelah Tiba di Indonesia, Polri Imbau Pendukung Jemput dengan Tertib
Telkom Indonesia merupakan BUMN yang bergerak di bidang jaringan telekomunikasi.
BUMN ini juga melayani jasa teknologi informasi dan komunikasi.
Layanan dari Telkom sudah tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Untuk menunjang pelayanan, Telkom dibantu dengan SDM yang berintegritas dan unggul.
Bagi Anda yang ingin bergabung, berikut informasi lowongan kerja Telkom Indonesia. Informasi ini dihimpun KONTAN.co.id dari situs resmi rekrutmen Telkom Indonesia.
Baca juga: 10 Manfaat Bawang Putih, Cocok untuk Penderita Diabetes Hingga Meningkatkan Kesehatan Jantung
Baca juga: Iran Tak Masalah Siapa pun yang Menang Pilpres Amerika Serikat 2020: Bukan Urusan Kami
Lowongan kerja data scientist
- Pengalaman minimal 3 tahun.
- Fasih berbahasa Indonesia dan Inggris, lisan dan tulisan.
- Memiliki kemampuan statistik and data engineer, big data technology, CRM analytics, data modellar, data strategis.
Lowongan kerja frontend developer
- Pengalaman minimal 2 tahun sebagai frontend/web developer.
- Berpengalaman dengan ReactJS atau VueJS.
- Memiliki kemampuan dasar desain (Adobe Photoshop atau setara).
Lowongan kerja scrum master
- Pengalaman minimal 2 tahun sebagai scrum master/product owner/project manager.
- Memiliki pengetahuan tentang QA atau software developer.
- Memiliki CSM/PSM menjadi nilai tambah.
Baca juga: Pilpres Amerika Serikat: Joe Biden Unggul Sementara 238 Suara Elektoral, Donald Trump 213
Baca juga: Istri Menangis Saat Bagikan Cerita Diceraikan Suami Melalui Pesan WA, Diduga Karena Pelakor
Lowongan kerja software quality assurance engineer
- Pengalaman minimal 1 tahun sebagai quality assurance engineer, tester, software developer, atau software development in test engineer.
- Memiliki pengetahuan yang kuat tentang metodologi, tools, dan proses software QA.
- Memiliki pengetahuan tentang database, ERD, DFD, atau data model lainnya.
Lowongan kerja software documentation engineer
- Pengalaman minimal 1 tahun sebagai technical writer/software developer.
- Fasih menggunakan Swagger atau Apiary.
- Berpengalaman menggunakan Confluence/Wiki.
Pendaftaran dibuka hingga 31 Desember 2020. Pendaftaran dilakukan secara online di https://rekrutmen.telkom.co.id/, setelah sebelumnya membuat akun.
Hati-hati dengan penipuan yang mengatasnamakan Telkom Indonesia. Segala proses rekrutmen tidak dipungut biaya apapun.
Detail lowongan kerja Telkom Indonesia bisa diakses di https://rekrutmen.telkom.co.id/. Klik pada "Available Job", lalu klik di "See details".
Baca juga: Game Online Makan Korban, Tiga Istri Gugat Suami Gara-gara Habiskan Banyak Uang Beli Chip Domino
Baca juga: Syukuran Kehamilan Kacau, Suami Putar Video & Bongkar Aib Istri Dihamili Selingkuhan
Laba Telkomsel Lebih Besar dari Bank BUMN
Telkomsel jadi sorotan Menteri Badan Usaha Milik Negara ( BUMN) Erick Thohir.
Pasalnya, anak usaha PT Telkom (Persero) Tbk ini dinilai terlalu diandalkan jadi tumpuan pendapatan bagi induknya.
Telkomsel sendiri menyumbang sekitar 70 persen dari laba Telkom.
Meski kontribusi laba Telkomsel sangat besar, Telkom juga masih harus berbagi keuntungan dengan Singapore Telecom atau Singtel.
Bahkan, lantaran besarnya untung Telkomsel, Erick melontarkan wacana kalau operator seluler itu lebih baik jadi BUMN tersendiri ketimbang jadi anak usaha Telkom.
Karena terlalu mengandalkan Telkomsel, kata Erick, membuat Telkom malah kurang gesit dalam bisnisnya yang dinilai ketinggalan zaman.
“Enak sih Telkom-Telkomsel dividen revenue digabung hampir 70 persen, mendingan enggak ada Telkom.
Langsung aja Telkomsel ke BUMN, dividennya jelas,” ujar Erick di Jakarta, Rabu (12/2/2020) lalu.
Menilik laporan kinerjanya, Telkomsel memang selalu menyumbang laba sangat besar bagi induknya itu.
Bahkan, laba Telkomsel masih lebih besar dibandingkan untung dari bank BUMN.
Dikutip dari Annual Report Telkomsel 2018, Telkomsel membukukan laba sebesar Rp 25,53 triliun dari total pendapatan Rp 89,24 triliun.
Di tahun 2017, Telkomsel bisa mencatatkan laba sebesar Rp 30,39 triliun.
Lalu berturut laba pada tahun 2016 sebesar Rp 28,19 triliun, tahun 2015 sebesar Rp 22,36 triliun, dan tahun 2014 sebesar Rp 19,39 triliun.
Bandingkan dengan kinerja laba bank-bank BUMN yang selama ini jadi barometer BUMN yang selalu mencetak laba besar.
Bank-bank pelat merah selama ini jadi deretan penyumbang dividen terbesar bagi APBN.
Selain itu, kinerja bank BUMN juga terus mengalami pertumbuhan pesat, baik dari sisi aset maupun laba.
Sebagai contoh Bank BNI, pada tahun 2018 BNI mampu membukukan laba sebesar Rp 15,09 triliun.
Lalu berturut-turut laba BNI pada tahun 2017 sebesar Rp 13,77 triliun, tahun 2016 sebesar Rp 11,41 triliun, dan laba tahun 2015 sebesar Rp 9,14 triliun.
Besaran laba dalam 4 tahun berturut-turut BNI ini jauh di bawah untung yang dibukukan Telkomsel di periode yang sama.
Kemudian jika dibandingkan dengan Bank Mandiri, laba Telkomsel juga masih lebih tinggi dibandingkan untung bank BUMN beraset terbesar ini.
Bank Mandiri pada tahun 2018 mencatatkan laba tahun berjalan sebesar Rp 25,02 triliun.
Selanjutnya capaian laba berturut-turut pada tahun 2017 sebesar Rp 20,64 triliun, tahun 2016 sebesar Rp 13,81 triliun, dan tahun 2015 sebesar Rp 20,33 triliun.
Untung Telkomsel di tahun 2018 ini hanya kalah oleh Bank BRI yang mencatatkan kinerja laba sebesar Rp 32,41 triliun di tahun 2018.
Meski begitu, laba Telkomsel juga masih lebih tinggi dari BRI di tahun 2017 dan 2016, dimana berturut-turut BRI membukukan laba Rp 29,04 triliun dan Rp 26,28 triliun.
Saham Singtel
Kepemilikan saham Telkomsel saat ini terbagi dua. Singtel asal Singapura tercatat memiliki saham di Telkomsel sebesar 35 persen.
Sementara Telkom menjadi pemegang saham mayoritas dengan kepemilikan 65 persen.
Laba besar dari Telkomsel ini membuat Singtel enggan melepaskan sahamnya di perusahaan tersebut.
Singtel sendiri merupakan operator seluler terbesar di Singapura.
Meski tercatat sebagai perusahaan publik, pengendali sahamnya berada di bawah Temasek milik Pemerintah Singapura.
Selain memiliki saham di Indonesia lewat Telkomsel, Singtel juga menanambah investasi besar di beberapa operator seluler negara lain seperti Bharti Airtel (India), Globe Telecom (Filipina), dan Advance Info Service (Thailand).
Semakin meningkatnya permintaan data internet di Indonesia, membuat bisnis Telkomsel semakin tumbuh positif.
Apalagi, Telkomsel sejauh ini jadi operator dengan infrastruktur terbesar di Indonesia, jauh mengungguli operator seluler pesaingnya.
(Kontan.co.id/Tiyas Septiana) (Kompas.com/ Muhammad Idris/ Muhammad Idris)
Artikel ini telah tayang di Tribunmataram.com dengan judul POPULER Terbaru Lowongan Kerja Telkom Besar-besaran November 2020, 9 Posisi Dicari, Daftar Gratis