Pilpres AS 2020
Pilpres Amerika Serikat: Joe Biden Janjikan Pendukungnya Bakal Menang
Joe Biden mendapatkan 225 electoral college dari 270 yang dibutuhkan untuk menang, dengan Trump baru menerima 213 suara.
SERAMBINEWS.COM, WILMINGTON - Kandidat presiden dari Partai Demokrat Joe Biden sudah menjanjikan kepada pendukungnya mereka bakal "memenangkan" Pilpres AS.
Berbicara kepada massa di kediamannya di Delaware, Biden menekanan mereka untuk "tetap meyakini" sembari perhitungan dilakukan.
"Ini mungkin membutuhkan waktu lebih lama," ujar mantan Senator Delaware itu melihat pertarungan sengit di sejumlah swing states.
Sejauh ini berdasarkan hasil sementara di Arizona yang menyediakan 11 suara elektroal, Joe Biden unggul dengan 51,8 persen.
Sementara di negara bagian penentu lain seperti Carolina Utara, justru petahana Donald Trump yang melenggang sementara dengan 50,1 persen.
Di swing states lain yang ingin dia menangkan, Michigan dan Pennsylvania, hasil belum diumumkan setelah dilaporkan mengalami kendala.
Hanya saja berdasarkan tracking Associated Press di Google, Michigan sementara menjadi milik Trump dengan raihan 53,4 persen.
Begitu juga dengan Pennsylvania, di mana petahana berdasarkan perhitungan sementara meraup 56,1 persen, dilaporkan Sky News Rabu (4/11/2020).
Adapun total merujuk pada hasil sementara, Joe Biden mendapatkan 225 electoral college dari 270 yang dibutuhkan untuk menang, dengan Trump baru menerima 213 suara.
Karena itu, Trump pun harus bekerja keras untuk menghindari predikat sebagai presiden dengan masa jabatan hanya satu periode dalam 27 tahun terakhir.
Kandidat berusia 77 tahun itu pun meminta pendukungnya untuk bersabar.
"Ini belum berakhir hingga semua suara dihitung," tegas Biden.
Baca juga: Trump Mulai Pepet Biden, Perolehan Suara Semakin Ketat
Baca juga: Hasil Pilpres AS Sementara Joe Biden Unggul Membuat Israel Semakin Khawatir, Berdoa untuk Trump
Sementara sang petahana berkicau di mana dia menyimak hasil Pilpres AS dari Gedung Putih.
"Kita menang BESAR. Tapi mereka berusaha MENCURI pemilihan ini," koarnya.
Presiden dari Partai Republik tersebut itu menyatakan, dia tidak akan membiarkan adanya balot lain yang muncul setelah jam pemilu ditutup.