Jasad Nelayan Peulanggahan yang Hilang Melaut Ditemukan Meninggal dan Terbawa di Selat Benggala

Laporan Misran Asri | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Zainal Syah (51), nelayan warga Peulanggahan, Kecamatan Kutaraja, Banda Aceh yang dilaporkan hilang saat melaut di perairan Syiah Kuala, Banda Aceh, Sabtu (31/10/2020) ditemukan meninggal dunia dalam kondisi terapung di arus besar, Aceh Besar.

Arus besar tempat korban ditemukan tersebut dikenal sebagai kawasan Selat Benggala yang berada di tengah-tengah antara Pulo Aceh dan Ulee Lheue, Banda Aceh.

Namun, lokasi arus besar, tempat korban ditemukan tersebut masuk dalam wilayah Aceh Besar.

Korban dilaporkan hilang sejak Sabtu (31/10/2020)

Demikian disampaikan Kepala Kantor SAR (Kakansar) Banda Aceh, Budiono SE, MM.

“Begitu Tim SAR Gabungan menerima informasi ada mayat yang terlihat mengapung di arus besar, Aceh Besar itu petugas langsung bergerak ke lokasi,” kata Budiono.

Tim SAR Gabungan melakukan proses evakuasi terhadap korban menggunakan dua searider dan tiga perahu karet milik Basarnas Banda Aceh, menuju ke lokasi sekitar arus besar, tersebut.

Dalam pencarian itu ikut terlibat personel Ditpolairud Polda serta BPBD Banda Aceh.

Baca juga: 645 KK di Tiga Gampong di Pidie Jaya Terima BLT Rp 850 Juta dari Kemensos

Jasad Zainal Syah selanjutnya dievakuasi oleh Tim SAR gabungan dan didaratkan di Pelabuhan Ulee Lheue, sekitar pukul 11.00 WIB.

Jasad korban selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA), Banda Aceh menggunakan ambulans guna divisum.

Namun, keluarga korban yang ikut hadir disana, meyakini jasad tersebut merupakan almarhum Zainal Syah, sehingga langsung memutuskan membawa pulang korban, tanpa mempersoalkan ada visum atau tidak.

Keluarga pun tampak ikhlas menerima kenyataan atas musibah yang menimpa almarhum Zainal Syah.

Baca juga: Ruko Milik Anggota DPRK Pidie Terbakar di Lueng Putu

Kakansar Banda Aceh ini juga merincikan dalam pencarian yang dilakukan terhadap korban sebelumnya Tim SAR gabungan menurunkan satu Rescue Carrier, satu RIB Basarnas Banda Aceh, satu RIB Ditpolairud.