Biden Butuh 6 Suara Lagi untuk Menangkan Pilpres AS

Pasangan Joe Biden dan Kamala Harris, sementara masih unggul atas calon petahana, Donald Trump dan Mike Pence, dalam Pemilihan Presiden

Editor: bakri
AFP/MANDEL NGAN
Joe Biden dan Donald Trump 

* Pendukung Trump Kepung Tempat Penghitungan Suara

JAKARTA - Pasangan Joe Biden dan Kamala Harris, sementara masih unggul atas calon petahana, Donald Trump dan Mike Pence, dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS). Hingga berita ini diturunkan, Kamis (5/11/2020) tadi malam WIB, pasangan dari  Partai Demokrat, tersebut sudah memperoleh 264 suara electoral collage. Sementara lawannya dari Partai Republik baru mengumpulkan 214 suara electoral collage. Perolehan suara sementara itu membuat Biden semakin dengan ambang batas untuk memenangkan Pilpres di negeri Paman Sam tersebut.

Politikus berusia 78 tahun yang sebelumnya dua kali menjadi Wakil Presiden AS bersama Presiden Barrack Obama, ini hanya memerlukan enam suara lagi untuk memenuhi 270 electoral collage dan bisa melenggang ke Gedung Putih.  Dilansir dari hasil perhitungan yang diproyeksikan Fox News, keunggulan Biden atas Trump diperoleh berkat kemenangan meyakinkan di negara bagian Michigan dan kemenangan tipis di Wisconsin.

Di Wisconsin--salah satu negara bagian yang menjadi kunci memenangkan Pilpres AS--Biden unggul sekitar 20 ribu suara dari Trump. Sejauh ini Biden dilaporkan sudah memperoleh 1.630.337 suara atau setara 49,5 persen, sementara Trump memperoleh 1.609.640 suara atau setara 48,8 persen.

Kemenangan di Wisconsin ini membuat Biden memperoleh 10 suara electoral collage yang membuatnya kian jauh meninggalkan Trump.

Sementara di Michigan, Biden menang secara meyakinkan. Perolehan suara antara Biden dan petahana Donald Trump di Michigan sementara ini terpaut cukup jauh, yakni mencapai 67.000 suara. Angka kemenangan Biden ini sangat jauh jika dibandingkan Pilpres 2016 silam, di mana Trump memperoleh kemenangan atas Hillary Clinton di Michigan dengan perbedaan suara yang sangat tipis, yakni 11.000 suara.

Dilansir dari Fox2detroit.com, berdasarkan penghitungan sementara pada Rabu (4/11/2020) sekitar pukul 16.30 waktu setempat, Biden sudah memperoleh 2,68 juta suara atau setara 49,68 persen di Michigan. Sementara petahana Trump hanya memperoleh 2,61 juta suara yang setara dengan 48,61 persen. Dengan hasil ini, Biden dipercaya akan memenangkan pemilihan di Michigan secara meyakinkan.

Merespons hasil perhitungan suara tersebut, Biden menyebutkan, dirinya bersama Partai Demokrat akan berhasil memenuhi target 270 suara electoral collage untuk memenangkan Pilpres AS 2020. "Saya di sini tidak untuk mendeklarasikan kemenangan. Saya di sini untuk memberitahu Anda bahwa saya di sini untuk mengatakan bila proses perhitungan ini sudah usai, dan kami percaya kami akan menjadi pemenang," ucap Biden saat berbicara di hadapan massa pendukungnya, kawasan Delaware, Rabu (4/11/2020) sore waktu setempat.

Dengan kemenangan di Michigan, Biden memperoleh 16 suara elektoral dan memperjauh perolehan suara dengan lawannya Donald Trump. Setelah memenangkan Wisconsin dan Michigan, jumlah suara elektoral yang diraih Biden, hampir mendekati ambang batas kemenangan yang ditetapkan.

Dalam penghitungan suara elektoral yang dilansir dari Fox2detroit.com, Kamis (5/11/2020), Biden sementara unggul dengan 253 suara elektoral, sedangkan Donald Trump hanya mendapatkan 213 suara elektoral. Dari hasil perhitungan Associated Press (AP), Biden meraih 264 suara, sementara Trump sampai saat ini mendapatkan 214 suara elektoral.

Pecahkan rekor obama

Joe Biden berhasil mengukir sejarah baru dalam pemilihan kategori umum kategori di AS. CBS News  melaporkan, Biden memecahkan rekor Presiden Barack Obama pada 2008 silam dalam hal suara terbanyak yang diberikan publik kepadanya. Saat itu, Obama memperoleh 69.498.516 suara dalam pemilihan presiden. Perolehan Obama itu sebelumnya tercatat yang paling banyak dalam sejarah pemilu AS sebelum dipecahkan Biden pada pilpres AS 2020 ini.

Biden jauh melampaui jumlah suara yang diperoleh Obama dengan rekor 70.470.207 suara (50,3 persen). 70 juta suara untuk Biden ini diperkirakan akan terus bertambah mengingat proses penghitungan suara belum selesai. Biden saat ini memimpin pemungutan suara publik (popular vote) melawan Presiden Donald Trump yang berhasil mengumpulkan 67.280.936 suara (48,0 persen) per Rabu (4/11/2020) sore waktu setempat.

Persaingan menuju Gedung Putih masih belum usai. Sebab, proses penghitungan suara masih berlangsung di beberapa negara bagian yang menjadi ‘ladang medan perang.’ Dengan jutaan suara yang belum dihitung, ada kemungkinan kedua kandidat akan memecahkan rekor Obama yang saat itu bersaing dengan Senator John McCain.

Kepung tempat penghitungan suara

Sementara itu, massa pendukung Donald Trump dilaporkan memadati kantor panitia penghitungan suara Michigan di TFC Center, Detroit, Rabu (4/11/2020) waktu setempat. Mereke mendesak agar proses penghitungan suara pemilu di Michigan dihentikan. Hal itu terjadi beberapa saat setelah manajer kampanye Trump, Bill Stepien, menyebut pihaknya tidak mendapatkan akses untuk mengawasi proses perhitungan suara di Michigan.

Atas dasar itu, Stepien menyatakan pihaknya akan melayangkan gugatan ke Pengadilan Michigan agar proses penghitungan suara dihentikan. ”Hentikan penghitungan! Hentikan penghitungan!," teriak Republikan berulang-ulang di luar TCF Center. Video para demonstran itu pun ramai direkam netizen dan diunggah ke media-media sosial, termasuk Twitter. Terlihat pula polisi berjaga di luar gedung TCF Center untuk mencegah massa Republikan merangsek ke dalam fasiltas tersebut. "Biarkan kami masuk," ujar salah satu pengunjuk rasa di luar gedung TCF Center di Kota Detroit tersebut. (tribun network/genik/CBS News/Fox News)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved