Luar Negeri

Setelah Mahasiswi Ini Dibunuh Hingga Putus Pergelangan Tangan, Ibunya Masih Bertanya Keberadaannya

Keluarga masih trauma dengan yang dialami anak gadis rumah tersebut, ditemukan bersimbah darah oleh sang adik setelah pulang sekolah.

Penulis: Syamsul Azman | Editor: Mursal Ismail
BERITA HARIAN
Keluarga masih trauma dengan yang dialami anak gadis rumah tersebut, ditemukan bersimbah darah oleh sang adik setelah pulang sekolah. 

Keluarga masih trauma dengan yang dialami anak gadis rumah tersebut, ditemukan bersimbah darah oleh sang adik setelah pulang sekolah.

SERAMBINEWS.COM - Setelah Siti Nur Surya (19) dibunuh teman di rumahnya sendiri hingga putus pergelangan tangan, ibu korban masih menanyakan keberadaan putrinya itu. 

Padahal saat pembunuhan ini, ibunya itu yang menderita kanker otak berada di rumah tersebut.

Korban yang meninggal bersimbah darah di rumahnya itu ditemukan sang adik saat pulang sekolah. 

Selain ibu korban yang tak mengetahui kejadian ini, anggota keluarga yang lain hingga kini masih trauma atas kejadian tragis ini. 

Melansir dari Berita Harian, Kamis (5/11/2020), keluarga Siti Nur Surya (19) masih trauma dan belum berani kembali ke kediamannya itu di Kampung Lubuk Batu, Telemong, Malaysia.

Ayah korban, Ismail Muda (58) menerangkan setelah kejadian mengerikan yang menimpa anak kelima dari tujuh bersaudara ini, pihak keluarga masih belum memiliki kekuatan untuk kembali ke kediamannya itu.

Untuk sementara mereka tinggal di rumah nenek almarhum di Kampung Beladau Selat, Kepong, Malaysia.

Baca juga: VIDEO Mahasiswi Dihabisi Temannya di Depan Ibu yang Sakit Kanker Otak, Ayah Tak Berhenti Menangis

Baca juga: Mahasiswi Dihabisi Temannya di Depan Ibu yang Sakit Kanker Otak, Ayah Tak Berhenti Menangis

"Saya masih ingat keadaan kakak (Siti Nur Surya) yang berlumuran darah di ruang tamu setelah pulang sekolah.

Makanya saya sendiri belum bisa pulang ke rumah setelah kejadian itu.

Hanya saudara laki-laki yang pulang pergi dari lokasi kejadian untuk mengambil keperluan, seperti pakaian, namun tidak ada yang menginap di sana.

Selain itu kondisi istri saya, Zaini Musa (55) yang terbaring di tempat tidur akibat kanker otak membuat saya tidak bisa meninggalkannya dalam waktu lama.

Dulu kalau saya pergi bekerja, ada almarhum kakak (Siti Nur Surya) yang menjaga ibunya, tapi setelah ia tiada, saya yang mengurus istri sendiri dengan bantuan anak-anak lain," katanya saat dijumpai awak media.

Baca juga: Geram Diejek Miskin dan Jelek, Tersangka Korban Bully Habisi Mahasiswi sampai Putus Tangan Depan Ibu

Sebelumnya, Ismail menerima kunjungan Ketua Komite Kesejahteraan Negara, Pembangunan Perempuan, Keluarga dan Persatuan Bangsa Hanafiah Mat dan Ketua Panitia Prasarana, Sarana Umum, Utilitas dan Teknologi Hijau negara, Dr Mamad Puteh.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved