Internasional

India Rayakan Kemenangan Kamala Harris, Puji Sebagai Pembuat Sejarah

Warga India menyalakan petasan di rumah leluhur Kamala Harris pada Minggu (8/11/2020) ketika India merayakan kemenangannya dalam pemilihan AS.

Editor: M Nur Pakar
AFP/STR
Warga memegang poster potret Wakil Presiden Terpilih AS dari Partai Demokrat, Kamala Harris, saat merayakan kemenangannya di desa leluhurnya Thulasendrapuram, Negara Bagian Tamil Nadu, India, Minggu (8/11/2020). 

SERAMBINEWS.COM, NEW DELHI - Warga India menyalakan petasan di rumah leluhur Kamala Harris pada Minggu (8/11/2020) ketika India merayakan kemenangannya dalam pemilihan AS.

Pamannya memuji pencapaiannya sebagai sejarah dan inspirasi bagi wanita dan anak perempuan India.

Harris, putri spesialis kanker payudara Shyamala Gopalan dari kota Chennai di India selatan memberikan penghormatan kepada almarhum ibunya, yang sangat percaya pada Amerika.

Di mana momen seperti ini dimungkinkan dalam pidato nasional dengan presiden terpilih Joe Biden pada Sabtu (7/11/2020) malam.

Di desa Thulasendrapuram di negara bagian Tamil Nadu, yang pernah menjadi rumah bagi kakek pihak ibu Harris, PV Gopalan, perayaan meriah, lansir AFP, Minggu (8/11/2020).

Orang-orang menyalakan petasan, berdoa di kuil utamanya, dan melambaikan poster yang bertuliskan wajah wakil presiden terpilih.

Wanita di desa membuat rangoli, sebuah karya seni rakyat berwarna-warni yang digambar di tanah dengan tulisan

"Selamat untuk Kamala Harris".

"Ini merupakan kebanggaan bagi seluruh kaum wanita," kata ibu rumah tangga Arul Mozhi Sudhakar kepada AFP.

Baca juga: Perdana Menteri Narendra Modi, Wakil Presiden Terpilih AS Kamala Harris Jadi Kebanggaan India

Paman Harris, akademisi Balachandran Gopalan, mengatakan mendiang saudara perempuannya akan bangga dengan putrinya.

Bahkan, keluarga itu akan berkumpul di Washington dari seluruh Amerika Serikat dan dari India, Kanada, dan Meksiko untuk menyaksikan pelantikan bersejarahnya.

"Ibunya akan sangat senang," katanya.

"Dia akan meminta Kamala untuk melanjutkan apa yang dia lakukan," kata akademisi berusia 79 tahun itu kepada AFP di ibu kota New Delhi ketika media besar berkerumun di luar rumahnya.

"Dapatkah Anda memikirkan negara lain mana pun, di mana seorang imigran generasi pertama akan menduduki jabatan tertinggi ... " tambahnya.

"Banyak hal pertama dan pada saat-saat penting dalam sejarah AS, dia ada di sana sebagai Wakil Presiden," ujarnya.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved