Kilang Padi Modern Dikelola Pihak Ketiga, Pemkab Mulai Lakukan Tender
Kilang padi modern atau Rice Milling Unit (RMU) senilai Rp 7,75 miliar milik Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) akan segera
BLANGPIDIE - Kilang padi modern atau Rice Milling Unit (RMU) senilai Rp 7,75 miliar milik Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) akan segera beroperasi. Kilang padi yang berada di Balai Benih Utama Kecamatan Tangan-Tangan itu ditargetkan beroperasi awal 2021.
Informasi yang didapat Serambi, kilang padi modern itu mampu mengeringkan padi dengan kapasitas 30 ton per 8 jam atau 2 hingga 3 ton per jam. Selain itu juga memiliki fasilitas penyimpanan gabah, serta memiliki peralatan canggih, sehingga akan menghemat jumlah tenaga kerja.
Bukan itu saja, beras yang dihasilkan nantinya juga terdiri dari dua jenis, yaitu premium dan medium. Kedua jenis beras itu akan terseleksi secara langsung.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Abdya, drh Nasruddin mengatakan, pihaknya saat ini dokumen untuk dilakukan lelang pengelolaan RMU kepada pihak ketiga.
"Insya Allah, rencananya pihak ketiga yang mengelola. Saat ini tim kita sedang menghitung berapa angka awal yang layak ditawarkan kepada pihak ketiga," ujar drh Nasruddin.
Selain itu, pihaknya juga mengkaji regulasi jangka waktu sewa pabrik modern tersebut, sehingga pemenang lelang tidak mengalami kerugian. "Ini juga sedang kita kaji. Tidak mungkin hanya 1 tahun, minimal tiga atau lima tahun, namun bayarnya tetap per tahun," sebutnya.
Bagi yang berminat mengelola kilang padi tersebut, ia mempersilakan agar mengikuti lelang, dan tentunya pemenang lelang adalah pihak yang mengajukan lelang tertinggi. "Anggaran sewa itu akan kita jadikan PAD. Jadi semakin tinggi yang ditawarkan, semakin tinggi pula PAD kita, dan peluang menangnya juga tinggi," ungkapnya.
Nasruddin menargetkan, PAD dari kilang padi modern tersebut mencapai Rp 200 juta lebih. "Taksiran kita segitu, bisa saja lebih, tergantung jumlah ditawarkan oleh pihak pemenang lelang," sebutnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Abdya, drh Nasruddin berharap, dengan beroperasinya pabrik padi modern itu, bisa menjawab keresahan Bupati Abdya, Akmal Ibrahim. Akmal sebelumnya mengeluhkan padi milik petani yang selalu diekspor ke luar Abdya.
Keberadaan kilang padi modern itu juga akan sangat membantu petani karena memiliki fasilitas pengeringan gabah, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir padinya dipotong saat musim hujan.
"Kita berharap dengan adanya RMU itu, hasil panen tidak perlu dijual kepada pengusaha luar Abdya," tegasnya.
Menurutnya, fenomena penjualan gabah ke luar Abdya itu terjadi akibat para pengusaha padi di Abdya tidak memiliki mesin pengeringan dan lantai penjemur gabah sangat terbatas. "Kita berharap kehadiran MRU ini menjadi solusi dan petani kita pun bisa menjual gabah dengan harga yang menguntungkan mereka," harapnya.(c50)