Berita Banda Aceh
Michael Masuk 10 Besar PNS Inspiratif Tingkat Nasional, PNS Aceh yang Mengurusi Kebutuhan Darah
Michael Oktaviano adalah Kepala Seksi Pengasuhan dan Perlindungan pada UPTD RSAN Dinas Sosial Aceh.
Penulis: Mawaddatul Husna | Editor: Mursal Ismail
Yang saya pikir adalah saya berbuat saja, apa pun yang terbaik saya lakukan,” kata Michael yang juga Ketua Umum Blood For Life Foundation (BFLF) Indonesia.
Selain sebagai seorang PNS, suami dari dr Sari Haslinur ini juga aktif sebagai seorang relawan BFLF yang sudah dibentuknya sejak 2010.
Saat itu organisasi sosial ini dibentuk karena kebutuhan darah banyak, sementara yang mendonor sedikit, sehingga agar lebih terorganisasi secara baik maka dibentuk BFLF.
Saat ini BFLF sudah ada di 11 provinsi di Indonesia dengan pusatnya di Aceh.
Adapun di 10 provinsi lain, yakni Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Utara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Jakarta, Sumatera Selatan, Nusa Tenggara Barat, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Sulawesi Tengah.
Sedangkan di Aceh, kata Michael kantor cabangnya sudah ada di hampir 23 kabupaten/kota.
Berbagai program yang dilaksanakan oleh BFLF adalah donor darah, menyediakan rumah singgah, antar jemput pasien, gerakan sedekah nasi bungkus jumat, gerakan sedekah air, inkubator portable bayi premature, dan lainnya.
Dalam hal Anugerah ASN ini, Michael menjelaskan pondasi utama penekanannya adalah PNS Inspiratif tersebut merupakan PNS yang tidak hanya bekerja di kantor.
Tetapi ada karya-karya yang dapat bermanfaat untuk masyarakat, salah satunya seperti yang sudah dilakukan BFLF.
Menurutnya, PNS itu harus dilihat dari berbagai sisi karena PNS digaji oleh negara yang tugasnya juga harus membantu masyarakat.
“Terkadang kita terlalu sempit menilai tugas kita, sebenarnya tugas kita paling besar itu pamong, pengayom masyarakat.
Bagaimana kita bisa berguna bagi masyarakat misalnya tetangga, sangat naif apabila ada pejabat atau PNS yang sama tetangganya tidak baik, bermusuhan, tidak perduli, cuek.
Padahal hakikatnya, PNS ini digaji negara untuk berbuat baik,” sebut Michael.
Pada kesempatan tersebut, Michael juga menyampaikan setelah menyelesaikan pendidikannya di STPDN, ia ditempatkan di Kementerian Dalam Negeri.
Kemudian ditugaskan sebagai Tim Perdamaian Aceh yang bertugas di Jantho, Aceh Besar.