Breaking News

Ismail A Rahman, Komandan Teror Bom Jabat Ketua Fraksi Partai Aceh

Kini menjadi periode kedua bagi Ismail A Rahman menjabat Ketua Fraksi Partai Aceh (PA) DPRK Aceh Utara

Editor: bakri
zoom-inlihat foto Ismail A Rahman, Komandan Teror Bom Jabat Ketua Fraksi Partai Aceh
IST
Ismail A Rahman

Kini menjadi periode kedua bagi Ismail A Rahman menjabat Ketua Fraksi Partai Aceh (PA) DPRK Aceh Utara. Namun, di kalangan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) atau PA, pria kelahiran 1 Juli 1981 itu lebih dikenal dengan nama Linud. Anak keenam dari tujuh bersaudara itu memulai kariernya di GAM sebagai intel sejak tahun 1998.

Ismail mulai mendengar istilah perjuangan Aceh Merdeka ketika masih duduk di bangku kelas IV SD. Saat itu, Ismail secara tidak sengaja mencari kambingnya yang tersesat di hutan. Tiba-tiba ia bertemu dengan satu kelompok orang yang memiliki berbagai jenis senjata laras panjang. Mereka membentuk satu gubuk darurat sebagai tempat istirahat sementara.

Belakangan ia baru mengetahui kalau sekelompok orang tersebut adalah pasukan Aceh Merdeka. “Itu sekitar tahun 1990-an, saat itu saya masih sekolah SD,” ujar Linud. Sejak saat itu, sepulang sekolah, Linud selalu menyempatkan diri untuk menyambangi tempat itu untuk mendengar sejarah perjuangan Aceh.

Karena itu, ketika terjadi konflik tahun 1998, ia langsung bergabung dengan GAM dengan mengawali sebagai intel di kawasan Sagoe Raja Sabi, Kecamatan Langkahan, Aceh Utara untuk memberikan kondisi setiap dengan menggunakan Handy Talky(HT). Selain itu, dia dibekali senjata api (senpi) pistol dan satu granat nanas pabrikan untuk jaga diri.

Karena menguasai medan di kawasan Sagoe Raja Sabi, lalu ia dipercayakan menjadi anggota tim teror bom. “Tapi saya bukan peracik bom. Tugas saya adalah memasang bom di lokasi yang sudah ditentukan,” ungkap Ismail. Karena mampu bekerja dengan baik, Linud dipercayakan komandan tim teror bom.

Linud kemudian ditarik ke markas untuk bergabung dengan pasukan rimueng batee yang dibekali senpi laras panjang. Tak lama bergabung dalam pasukan, Linud kembali dipercayakan untuk komandan tim peneror bom lagi dan sekaligus sebagai tim pencari dana. “Karena kondisi saat itu saya sempat hijrah ke Aceh Timur,” kata Ismail.

Sebelum damai RI-GAM, Linud juga didapuk sebagai Keuangan GAM di Sagoe Raja Sabi. “Ketika pemilu perdana setelah damai, saya juga diminta untuk maju sebagai sebagai caleg, tapi saya menolaknya untuk memberikan kesempatan kepada yang lainnya,” ujarnya.

Suami Safrina ini terpilih sebagai anggota dewan periode 2014-2019 dengan perolehan suara 5.000 lebih. Periode tersebut Linud ditunjuk PA menjadi Ketua Fraksi PA di DPRK Aceh Utara. Dalam periode 2019-2024, Ismail bukan hanya dipercayakan sebagai Ketua Fraksi PA, tapi juga Sekretaris Umum Dewan Pimpinan Wilayah PA Aceh Utara. (jaf)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved