Berita Bireuen

Jembatan Beton di Rheum Baroh belum Sempurna dan Sulit Dilintasi, Begini Kondisinya

Pasalnya posisi jalan menuju jembatan sangat tinggi atau menanjak dan belum dibangun oprit jembatan dan timbunan yang memadai.

Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Mursal Ismail
SERAMBI/YUSMANDIN IDRIS
Jembatan pelat beton di Desa Rheum Baroh, Simpang Mamplam, Bireuen sudah selesai dibangun, namun oprit jembatan belum dibangun dan tinggi dengan badan jalan. 

Pasalnya posisi jalan menuju jembatan sangat tinggi atau menanjak dan belum dibangun oprit jembatan dan timbunan yang memadai.

Laporan Yusmandin Idris I Bireuen

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Jembatan pelat beton di jalan lingkar kawasan areal tambak Gampong Rheum Baroh menghubungkan ke Desa Blang Kuta, Simpang Mamplam, Bireuen sudah selesai dibangun 3 tahun lalu.

Namun, hingga kini belum sempurna dan sulit dilintasi sepeda motor dan mobil, apalagi jika mengangkut barang. 

Pasalnya posisi jalan menuju jembatan sangat tinggi atau menanjak dan belum dibangun oprit jembatan dan timbunan yang memadai.

Hamid A Gani dan Abubakar, dua warga setempat kepada Serambinews.com, Sabtu (14/10/2020) mengatakan jembatan pelat beton sudah lama rampung. 

Namun hingga kini kendaraan minibus tidak bisa lewat dan hanya mungkin dilintasi kendaraan jenis truk. 

Sedangkan sepeda motor bisa, namun dalam keadaan kosong tanpa barang.

Baca juga: VIRAL Pesta Kehamilan Bikin Petaka, Istri Jatuh Tersungkur Ditabrak Teman, Suami Khawatirkan Janin

Baca juga: Istri Sayat Wajah Selingkuhan Suami, Emosi karena Bayi Dikandungnya Didoakan Meninggal

Baca juga: Kompleks Kuburan Tua Kerap Dirusak dan Digali Babi Hutan, Setiap Pagi Puluhan Babi Diusir Warga

“Tanjakan pada dua ujung jembatan sangat tinggi dan belum ada tebing pada sisi jembatan,
maka susah lewat,” ujarnya.

Amatan Serambinews.com, kondisi jembatan pelat beton, jembatan memang sudah selesai, namun timbunan tanah dekat abutment (oprit) jembatan belum ada sama sekali, bebatuan dan sering digerus hujan.

Pada kedua ujung jembatan belum  ada timbunan serta belum dibangun tebing pengaman, sehingga sepeda motor harus berhati-hati.

Selain tanjakan, juga beton lantai saat memasuki jembatan juga menonjol, sehingga jika tidak hati-hati bagian bawah tersangkut.

Selain itu, kondisi jalan  ke jembatan tersebut sepanjang 100 meter lebih pada dua sisi  juga masih berupa jalan dasar dan licin sebagian digerus air.

Menurut  Hamid dan sejumlah warga lainnya,  sebagian pengendara sepeda motor mencari jalan lain bila hendak ke Blang Kuta atau ke Simpang Mamplam. 

Warga setempat mengharapkan tim dari dinas terkait untuk melihat kondisi jembatan pelat beton tersebut untuk memastikan pekerjaan lanjutan, yaitu menimbun badan jalan ke jembatan dan mengaspal.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bireuen, Fadhli ST kepada Serambinews.com mengatakan jembatan itu dibangun dinas terkait tingkat provinsi Aceh dan merupakan jalan desa.

“Kalau jalan ke jembatan tersebut merupakan jalan desa,” ujarnya.

Menyangkut harapan warga agar segera dibangun oprit dan jalan sepanjang 200 meter pada dua sisi jembatan, Fadhli mengaku akan membahas dengan tim teknis karena ruas jalan tersebut merupakan jalan desa.

“Kalau pembangunan jalan desa menjadi kewenangan desa masing-masing untuk memperbaiki maupun menimbun.

Menyangkut oprit jembatan akan ditinjau ke lokasi untuk memastikan kondisinya,” ujarnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved