Museum Kota Lhokseumawe Buka Lagi, Ini 88 Jenis Benda Bersejarah di Dalamnya, Jingkie Hingga Panyot

Apalagi mereka generasi milenial, jangankan mengenal, barang kali melihat saja tak pernah lagi benda-benda bersejarah ini di tengah perkembangan zaman sekarang. 

Laporan Saiful Bahri I Lhokseumawe

SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Bagi Anda yang rindu dengan benda-benda bersejarah Aceh yang kini sulit dijumpai, silakan berkunjung ke Kota Lhokseumawe. 

Museum Kota Lhokseumawe di Jalan T Hamzah Bendahara atau berseberangan jalan dengan Masjid Agung Islamic Center.

Apalagi mereka generasi milenial, jangankan mengenal, barang kali melihat saja tak pernah lagi benda-benda bersejarah ini di tengah perkembangan zaman sekarang. 

Misalnya, jingkie, panyot dah, tima situk, hingga amprah plik. Keempat benda ini bagian dari 88 benda bersejarah Aceh yang masih tersimpan rapi di Museum Kota Lhokseumawe dan sekarang bisa Anda lihat lagi. 

Pemerintah Kota Lhokseumawe melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat, pada Senin (16/11/2020), sudah menerima kunjungan warga kembali.

Namun bagi warga yang berkunjung, harus menerapkan protokol kesehatan.

Baca juga: VIRAL Istri dapat Hadiah Gelang Emas Besar dari Suami, Ternyata Sudah Dua Tahun Menabung

Baca juga: Simak, Keberkahan Waktu Shalat Dzuhur yang Dijelaskan dr Zaidul Akbar

Baca juga: Calon Menhan Biden Bisa Picu Perang: AS Harus Bisa Tenggelamkan Semua Kapal China Dalam Waktu 72 Jam

Seperti diketahui, Pemerintah Kota Lhokseumawe memiliki sebuah museum berbentuk rumah Adat Aceh atau lebih dikenal Museum Kota Lhokseumawe.

Dulunya, museum tesebut ramai dikunjungi masyarakat, terutama masyarakat dari luar kota. Guna melihat berbagai benda bersejarah.

Namun semenjak Pandemi Covid-19  meseum telah ditutup untuk umum. Namun pada hari ini sudah mulai dibuka kembali.

Sesuai data yang diterima Serambinews.com dari pengelola Museum Kota Lhokseumawe, ada 88 jenis benda (231 buah) yang memiliki nilai sejarah dan saat ini berada di Museum Kota Lhokseumawe.

Berikut 88 benda bersejarah Aceh itu. 

1. Lukisan (10 buah)

2. Rincong ( 3 )

3. Pistol (1 )

4. Meriam (1)

5. Timbak (1)

6. Pedeung (3)

7. Parang (3)

8. Pingan (6)

9. Pingan Mekelutop (2)

10. Guci (3)

11. Tempat Dudukan Al-qur’an (1)

12. Alat Musik Canang Cerekeh (4)

13. Rapai Geleeng (12)

14. Rapai Uruh (1)

15. Rapai Pasee (1)

16. Gendrang (1)

17. Alee Tunjang (10)

18. Capah (6)

19. Lusong (1)

20. Batee Seumepeh (2)

21. Ceprek Batee Bulat (7)

22.  Capah (1)

23. Batee Sulungkee (2)

24. Kanoet Bue (2)

25. Sangku (1)

26. Belangeung Kuwah (3)

27. Sudok Bue (1)

28. Aweuk Dodoi (1)

29. Aweuk Kuwah (1)

30. Nyeuh Keripep (1)

31. Geulungku (1)

32. Telenan (2)

33. Prep Putu (1)

34. Sarang Burung/cetekan Kue Kekarah (2)

35. Cinue (4)

36. Alee Peh Canang Cerekeh (7)

37. Surune Kalee (1)

38. Bruek Catoe Kayee (5)

39. Gaseeng (5)

40. Jingkie Ubeet (1)

41. Jingkie Rayeuk (1)

42. Alee Jingkie (2)

43. Langai (1)

44. Cerekai (1)

45. Peunerah Pliek Ubeet (1)

46. Peunerah Pliek Rayeuk (1)

47. Krueng Padee Ubeet (1)

48. Jumpung padee ubeet (1)

49. Krueng Padee Rayeuk (1)

50. Jumpung Padee Rayeuk (1)

51. Tamboe (1)

52. Enggran (7)

53. Tak Tok (2)

54. Taloe Jerat (1)

55. Taloe Tapeun (5)

56. Taloe jok (3)

57. Bergu (1)

58. Amak (1)

59. Panyoet Dah (3)

60. Panyoet Semproeng (2)

61. Sadeup (1)

62. Lham (1)

63. Tutup Sangee (1)

64. Je’ee (1)

65. Raga Boh Kaye (3)

66. Mube’e (4)

67. Bankie (2)

68. Keranjang Ikan (1)

69. Tima Situk (5)

70. Empang Gampet (3)

71. Tika duek (18)

72. Tika Sekee Lipat satu (3)

73. Tika Sekee Kecil (7)

74. Tududoeng (2)

75. Rengkan (3)

76. Amprah Pliek (2)

77. Sangkeuk Sangkue (1)

78. Sangkeuk Bumbu (2)

79. Sawoek (1)

80. Peratah (1)

81. Ayoen Aneuk (1)

82. Pelami (1)

83. Topi Meukutop (1)

84. Ija Sungket (5)

85. Bajee Dara Baroe (1)

86. Saroeng Bantai (2)

87. Balee Duek (1)

88. Rumoh Aceh (1)

Sebelumnya, Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Lhokseumawe, Rasyidin, 
menyebutkan, pihaknya sekarang ini sudah kembali membuka mmseum, sehingga bisa dikunjung okeh warga kembali.

"Namun bagi warga wajib untuk mematuhi protokol kesehatan. Seperti wajib memakai masker. Tetap jaga jarak, dan harus mencuci tangan terlebih dahulu," katanya.

Jadi bagi warga yang ingin berkunjung, meseumz kiini dibuka setiap hari. Pagi,, dimulai oukul 08.30 WIb hingga pukul 12..00 WIB.

"Istirahat sebentar. Lalu buka kembali pukul 14.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB," demikian Rasyidin. (*)