Internasional
PM Ethiopia Abiy Ahmed Keluarkan Ultimatum ke Pemberontak Tigray, Waktunya Sudah Habis
Perdana Menteri (PM) Ethiopia Abiy Ahmed, Rabu (18/11/2020) mengatakan operasi militer terhadap pemberontak di wilayah utara Tigray sedang memasuki
SERAMBINEWS.COM, ADDIS ABABA - Perdana Menteri (PM) Ethiopia Abiy Ahmed, Rabu (18/11/2020) mengatakan operasi militer terhadap pemberontak di wilayah utara Tigray sedang memasuki fase terakhir.
Abiy Ahmed mengatakan tenggat waktu tiga hari yang diberikan agar pasukan Tigray menyerah telah berakhir.
Ratusan orang dilaporkan tewas dalam hampir dua minggu bentrokan antara pemberontak dan tentara federal.
Setidaknya 27.000 orang telah mengungsi ke Sudan.
PBB mengatakan krisis kemanusiaan skala penuh sedang berlangsung di kamp pengungsian Sudan.
Baca juga: PBB Peringatkan Krisis Kemanusiaan Sedang Berlangsung di Ethiopia
Mendapatkan informasi dari Tigray sulit karena ada pemutusan jaringan komunikasi.
Pertempuran telah pecah sejak 4 November 2020 setelah pemerintah pusat Ethiopia menuduh Tigray People's Liberation Front (TPLF) memberontak.
TPLF merupakan sebuah partai politik yang mengontrol Tigray, mengadakan pemilihan ilegal dan menyerang pangkalan militer untuk mencuri senjata.
TPLF membantah serangan itu.
Sebagai tanggapan, Abiy memerintahkan serangan militer terhadap pasukan yang setia kepada pemerintah daerah Tigray.
Menuduh mereka melakukan pengkhianatan dan dia berkata "garis merah terakhir telah dilintasi".
TPLF melihat pemerintah pusat tidak sah, dengan alasan Abiy tidak memiliki mandat untuk memimpin negara setelah menunda pemilihan nasional karena virus Corona.
Ethiopia mengatakan pasukannya berbaris di ibu kota Tigray, Mekelle setelah memperoleh keuntungan militer besar.
Menuduh Tigrayans menghancurkan jembatan dalam perjalanan ke kota.
Suku Tigray mengatakan mereka mempertahankan kota Alamata, yang terletak di jalan utara menuju Mekelle.