Berita Banda Aceh
Rektor Unsyiah Komit Bantu Wujudkan KEK Halal Barsela
"Kita komit untuk menyelesaikan itu dengan penelitian-penelitian, apalagi masalah ekonomi dalam pengembangan UMKM," ujarnya.
Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Nurul Hayati
"Kita komit untuk menyelesaikan itu dengan penelitian-penelitian, apalagi masalah ekonomi dalam pengembangan UMKM," ujarnya.
Laporan Masrizal | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Perwakilan MPP Ikatan Saudagar Muslim Se-Indonesia (ISMI), Ir H Andi Yudi Hendriawan MRE, Ketua ISMI Aceh, Nurchalis SP MSi bertemu dengan Rektor Unsyiah, Prof Dr Ir Samsul Rizal MEng di ruang kerja rektor, Selasa (17/11/2020).
Pertemuan itu membahas kerja sama antara Unsyiah dan ISMI, perihal perwujudan implementasi konsep industri halal yang akan di terapkan di KEK Halal Barsela.
Ketua ISMI Aceh, Nurchalis kepada Serambinews.com, Rabu (18/11/2020) melalui rilis mengungkapkan, bahwa gagasan ini sebagai perwujudan syariat Islam di bidang ekonomi.
"Tentu ide pengembangan kawasan KEK Halal Barsela di Teluk Surin, Abdya adalah sebuah visi global untuk Aceh di era postmodern hari ini," katanya.
Sementara utusan MPP ISMI, Andi menyampaikan rumusan konsep halal yaitu kepada 3 metode, meliputi halal logistik, halal proses, dan halal distribusi.
Dimana ketiga metode tersebut, membutuhkan pihak ke-3 untuk menjamin kualitas mutu halal.
Baca juga: Pria 38 Tahun Nekat Bakar Diri, Tak Terima Diputus Cinta oleh Sang Pacar
"Standar jaminan ini harapan kami dapat bersinergi dengan Unsyiah untuk mewujudkannya," kata Andi.
Pilihan mengajak Unsyiah bekerjasama adalah pilihan yang tepat karena pihaknya mengaku, komit me-support membangun Aceh secara profesional dan independen.
Menyahuti apa yang disampaikan ISMI, Rektor Unsyiah, Samsul Rizal mengatakan, sangat setuju mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus Halal Barsela di Teluk Surin.
Apalagi, Unsyiah hari ini sudah memiliki Pusat Studi Halal.
Menurut Rektor Unsyiah, di Aceh banyak sekali masalah yang harus diselesaikan.
"Kita komit untuk menyelesaikan itu dengan penelitian-penelitian, apalagi masalah ekonomi dalam pengembangan UMKM," ujarnya.
Membangun kawasan industri yang terintegrasi, harus melibatkan seluruh wilayah yang ada di Aceh.