Luar Negeri

Gagal Terbentuk Dalam Rahim, Bayi Langka Ini Terlahir Memiliki Dua Alat Kelamin

Seorang bayi yang lahir dengan penis ganda bisa jadi merupakan hasil dari kembaran yang tidak pernah terbentuk dengan baik.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Ansari Hasyim
independent.co.uk
Ilustrasi Bayi 

SERAMBINEWS.COM - Kejadian mengejutkan yang terjadi baru-baru ini pada bayi laku-laki yang baru lahir dengan dua penis.

Tak hanya itu, kedua alat kelaminnya juga berfungsi dengan baik saat dikatakan bisa buang air kecil lewat keduanya.

Anak kembar tidak berkembang dengan sempurna

Bayi yang lahir di sebuah rumah sakit di kota Asyut, Mesir itu diyakini memiliki dua alat kelamin karena memiliki anak kembar yang tidak bisa berkembang sempurna saat di dalam kandungan.

Rumah Sakit Anak Universitas Assiut, di Assiut, Mesir.
Rumah Sakit Anak Universitas Assiut, di Assiut, Mesir. (Mirror.co.uk.)

Laporan Mirror UK, Selasa (17/11/2020), dokter di Rumah Sakit Anak Universitas Assiut, Ahmed Maher Ali, mengatakan, pihaknya meyakini peningkatan organ tersebut akibat pembentukan janin kembar yang tidak sempurna.

Ada dua lubang saluran kemih, dua kantong penis

Kasus langka ini telah mendapat pencerahan dan penjelasan lebih lanjut dalam jurnal kedokteran International Journal Surgery Case Reports dimana disebutkan bahwa bayi yang memiliki dua alat kelamin juga memiliki dua lubang saluran kemih.

Baca juga: Twitter Luncurkan Fitur Fleets Mirip Instagram Story, Unggahannya Hilang dalam 24 Jam

Karena kondisi seperti itu, bayi laki-laki bisa buang air kecil melalui kedua saluran tersebut.

Ahmed Maher Ali menambahkan, bayi yang beratnya 2,6 kg saat lahir itu tidak hanya memiliki dua penis, tetapi juga memiliki dua kantong penis.

Sindrom Duplikasi Caudal (CDR)

Sindroma 'langka' ini dikenal dengan Caudal Duplication syndrome (CDS) merupakan kondisi yang menyebabkan organ tubuh mengalami duplikasi.

Penyebab CDS ini masih belum diketahui. Meskipun banyak teori telah dicoba untuk menjelaskan sindrom ini, teori terbaru adalah karena kegagalan kembar monokrial untuk benar-benar terpisah.

“Penyebab CDS tidak diketahui, banyak teori yang mencoba menjelaskannya, tetapi teori yang paling diterima adalah kegagalan kembar monchorial untuk berpisah sepenuhnya.

Baca juga: Pemerintah Ethiopia Perintahkan Penangkapan 76 Perwira Militer Tigray

"CDS adalah kondisi langka dan membutuhkan keterlibatan spesialis dari berbagai bidang untuk mengobatinya termasuk pembedahan untuk memperbaikinya," ungkap Ahmed Maher Ali kepada Mirror UK seperti dikutip Serambinews.com.

Lanjutnya lagi, tim medisnya berencana memulai proses koreksi alat kelamin bayi saat usianya mencapai 16 bulan.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved