Viral Medsos
Ini Gangguan PCOS dan Gejala Umumnya yang Sebabkan Wanita Tak Haid 10 Bulan jadi Viral
Dalam beberapa video yang diunggah di akun TikToknya, wanita itu menceritakan bahwa siklus memang sejak lama mengalami siklus mentsruasi yang tidak te
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM - Media sosial kini tengah diramaikan dengan kisah seorang wanita yang tidak mengalami haid selama 10 bulan dan ternyata mengidap polycystic ovarian syndrome (PCOS).
Kisah tersebut diungkapkan oleh si wanita dalam sebuah tayangan video yang diunggah lewat akun TikTok @ria.wnp .
Mendadak, kisahnya menjadi viral hingga beredr luas di media sosial.
Lewat video yang diunggahnya pada akun TikTok @ria.wnp beberapa hari lalu, wanita ini menceritakan bahwa dia tidak mengalami haid selama 10 bulan.
Ia pun memeriksakan dirinya ke dokter, dan kemudian mendapat hasil yang cukup mengejutkan dirinya.
Ternyata, dia mengidap polycystic ovarian syndrome (PCOS), yakni masalah hormonal yang menimbulkan gangguan pada kesuburan wanita.
Cerita wanita yang ternyata menderita PCOS setelah 10 bulan tidak haid ini sejak videonya diunggah sudah ditonton hingga 4,9 juta kali tayangan di TikTok.
Baca juga: 4 Macam Gangguan Haid yang Perlu Diwaspadai, Ada yang Indikasi Kanker
Baca juga: Mengatasi Tubuh Mudah Lelah Jelang Haid, Jaga Tubuh Tetap Terhidrasi dan Aktif Bergerak
Dalam beberapa video yang diunggah di akun TikToknya, wanita itu menceritakan bahwa siklus memang sejak lama mengalami siklus mentsruasi yang tidak teratur.
Hal itu sudah dia alami sejak pertama mendapat haid ketika usianya masih duduk di bangku SMP.
"Aku bisa menstruasi 2,3,4,5,6 bulan sekali. Tapi yang sekarang bener paling terlama," ujarnya.
Bahkan dia juga mendapati berat badannya bertambah drastis, ketika dia masih duduk di bangku SMA.
Ketika itu, siklus menstruasinya berlangsung 3 bulan sekali.
"Tiba-tiba berat badan aku menggemuk aja gitu loh. Kayak aku waktu itu kurus banget, bener-bener kurus kayak 45 kiloan, atau 43. Tiba-tiba drastis ke 57 kalau ga salah," ucap si wanita.
"Memang sih aku juga makannya banyak," lanjutnya.
Ia sempat mengunjungi dokter sebelumnya, namun hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa kondisinya baik-baik saja.
Pada pemeriksaan kedua yang dilakukan belum lama ini di dokter berbeda, baru diketahui bahwa dirinya ternyata menderita PCOS.
"Dan pas di USG, ternyata terlihat, aku ovariumnya kayak ada bulat-bulatan kecil," tuturnya.
"Dan sebenarnya kalau udah menikah itu kita disuruh USD transvaginal biar lebih jelas. Cuma karena aku belum nikah jadi aku di USG biasa,"
"Tapi aku ga di periksa hormon sih, karena memang dokternya sudah bener-bener tau kalau aku PCOS. Dan itu juga udah keliatan banget, di USG aku keliatan banget ada sel telur yang ada bulet-buletan kecil gitu," tambah si wanita.
Baca juga: Kisah Suami Ceraikan Istri karena KB 3 Bulan, Ngaku Jadwal Haid Tak Beraturan, Ini Penjelasan Dokter
Apa itu PCOS ?
Polycystic ovary syndrome (PCOS) adalah suatu kelainan hormonal yang menjadi salah satu penyebab ketidaksuburan pada wanita.
Melansir dari Healthline, wanita dengan PCOS menghasilkan jumlah hormon pria (androgen) lebih tinggi dari biasanya.
Ketidakseimbangan hormon ini menyebabkan wanita melewatkan periode menstruasinya hingga sulit hamil.
PCOS juga menyebabkan tumbuhnya rambut di wajah dan tubuh, kebotakan, hingga berkontribusi pada masalah kesehatan jangka panjang seperti diabetes dan penyakit jantung.
Dikutip dari Kompas.com yang melansir dari Prevention.com, kebanyakan wanita tidak menyadari jika mereka menderita PCOS.
Menurut Dokter Anja Dorkas dari PCOS Center mengatakan, itu karena kurangnya pengetahuan mereka.
Para dokter pun masih sulit menegakkan diagnosis penyakit ini.
Penyebab PCOS
Melansir Healthline, penyebab PCOS masih belum diketahui persis.
Para dokter percaya bahwa kadar hormon pria yang tinggi mencegah ovarium memproduksi hormon dan membuat sel telur secara normal.
Meski begitu, ada beberapa faktor yang dikaitkan sebagai penyebab produksi hormon androgen berlebih.
1. Gen
Studi menunjukkan bahwa PCOS berjalan dalam keluarga.
Kemungkinan banyak gen - tidak hanya satu - berkontribusi pada kondisi tersebut.
2. Resistensi insulin
Hingga 70 persen wanita dengan PCOS memiliki resistensi insulin, yang berarti sel mereka tidak dapat menggunakan insulin dengan benar.
Insulin adalah hormon yang diproduksi pankreas untuk membantu tubuh menggunakan gula dari makanan sebagai energi.
Ketika sel tidak dapat menggunakan insulin dengan benar, permintaan tubuh akan insulin meningkat.
Pankreas membuat lebih banyak insulin sebagai kompensasi.
Produksi hormon insulin ekstra memicu ovarium untuk memproduksi hormon pria yang lebih banyak pula.
Obesitas merupakan penyebab utama resistensi insulin.
Baik obesitas maupun resistensi insulin dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
3. Peradangan
Wanita dengan PCOS sering mengalami peningkatan tingkat peradangan di tubuh mereka.
Kelebihan berat badan juga bisa menyebabkan peradangan.
Penelitian telah mengaitkan peradangan berlebih dengan tingkat androgen yang lebih tinggi.
Baca juga: Mengatasi Tubuh Mudah Lelah Jelang Haid, Jaga Tubuh Tetap Terhidrasi dan Aktif Bergerak
Gejala PCOS
Beberapa wanita mulai melihat gejala sekitar waktu menstruasi pertama mereka.
Yang lain baru mengetahui bahwa mereka menderita PCOS setelah berat badan mereka naik banyak atau mengalami kesulitan untuk hamil.
Gejala PCOS yang paling umum adalah:
- Menstruasi tidak teratur : kurangnya ovulasi mencegah lapisan rahim dari pelepasan setiap bulan. Beberapa wanita dengan PCOS mengalami menstruasi kurang dari delapan kali setahun.
- Pendarahan hebat : lapisan rahim menumpuk untuk jangka waktu yang lebih lama, sehingga menstruasi yang Anda dapatkan bisa lebih berat dari biasanya.
- Pertumbuhan rambut : lebih dari 70 persen wanita dengan kondisi ini menumbuhkan rambut di wajah dan tubuh mereka, termasuk di punggung, perut, dan dada. Pertumbuhan rambut yang berlebihan disebut hirsutisme.
- Jerawat : hormon pria dapat membuat kulit lebih berminyak dari biasanya dan menyebabkan jerawat di area seperti wajah, dada, dan punggung atas.
- Penambahan berat badan : hingga 80 persen wanita dengan PCOS kelebihan berat badan atau obesitas.
- Kebotakan pola pria : rambut di kulit kepala semakin tipis dan rontok.
- Kulit menjadi gelap : bercak hitam pada kulit bisa terbentuk di lipatan tubuh seperti di leher, selangkangan, dan di bawah payudara.
- Sakit kepala : perubahan hormon bisa memicu sakit kepala pada beberapa wanita.
Sementara itu, tiga tanda utama seseorang didiagnosa PCOS antara lain :
- kista di ovarium
- hormon pria lebih tinggi
- periode mesntruasi tidak teratur atau terlewatkan. (Serambinews.com/Yeni Hardika)