Teka-teki Duluan Telur atau Ayam Akhirnya Terpecahkan! Begini Jawaban Sains
Duluan ayam atau telur? pertanyaan itu mungkin terdengar simpel, tapi banyak yang bingung menjawabnya.
Sebelumnya, hewan mengandalkan air guna reproduksi.
Mereka bertelur di kolam dan lingkungan lembab lainnya sehingga telur tidak mengering.
Pada titik tertentu, telur jenis baru mulai berkembang.

Baca juga: Ini Manfaat Cangkang Kulit Telur untuk Tanaman, Salah Satunya Bisa Cegah Hama
Baca juga: Bukti Sudah Cantik dari Dulu, Foto KTP Ariel Tatum Bikin Netizen Salah Fokus
Ia adalah telur yang memiliki tiga selaput ekstra di dalamnya: chorion, amnion dan allantois.
Setiap selaput memiliki fungsi yang sedikit berbeda, namun mereka semua menjadi satu paket tempat tertutup di mana embrio dapat mengambil nutrisi yang tersimpan dan hidup di dalam telur ini.
Cairan ekstra yang terbungkus dalam amnion, dilengkapi dengan kulit luar yang keras, memberikan perlindungan ekstra juga bagi embrio di dalamnya.
Tidak membuatuhkan air, telur yang dihasilkan di darat ini berasal dari evolusi panjang binatang tetrapoda (berkaki 4 termasuk burung dan unggas) sejak kira-kira 340 juta tahun yang lalu.
AYAM PERTAMA
Ayam pertama yang ada adalah hasil mutasi genetik yang terjadi di zigot hasil produksi oleh dua proto-ayam.
Ini berarti dua proto-ayam kawin, menggabungkan DNA mereka bersama-sama untuk membentuk sel pertama dari ayam pertama.
Mutasi genetik terjadi di sel pertama itu, dan mutasi itu menjadi ayam asli pertama yang disebut Gallus gallus.
Ia berasal dari berbagai negara Asia Tenggara termasuk India, Cina selatan, Indonesia, Malaysia, dan Singapura.
Gallus gallus sepertinya dijinakkan oleh penduduk Asia dan kemudian menyebar ke seluruh dunia sebagai lapisan telur yang kurang agresif.
Inilah ayam yang kita kenal hari ini dan disebut sebagai Gallus gallus domesticus.

Ayam hutan, leluhur terdekat dari ayam domestik modern
Bukti arkeologi menunjukkan kemunculan Gallus gallus dijinakkan pertama kali sekitar 10.000 tahun yang lalu.