Update Corona di Abdya
Alhamdulillah, Penyebaran Corona di Abdya Mulai Terkendali, Kasus Positif Tak Bertambah
Dalam kurun waktu 11 hari terakhir atau sejak 10 November, hingga Jumat (20/11/2020), tidak ada penambahan kasus baru warga terkonfirmasi Positif
Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Mursal Ismail
Dalam kurun waktu 11 hari terakhir atau sejak 10 November, hingga Jumat (20/11/2020), tidak ada penambahan kasus baru warga terkonfirmasi Positif Corona.
Laporan Zainun Yusuf| Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE – Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), mulai terkendali.
Dalam kurun waktu 11 hari terakhir atau sejak 10 November, hingga Jumat (20/11/2020), tidak ada penambahan kasus baru warga terkonfirmasi Positif Corona.
Termasuk tidak ditemukan pasien Probable, sebelumnya disebut PDP (Pasien Dalam Perawatan).
Kecuali suspeck, sebelumnya dinamakan ODP (Orang Dalam Pemantauan) yang masih menjalani isolasi di rumah hanya tinggal empat orang lagi.
Namun, kabupaten terdiri sembilan kecamatan itu tetap bertahan status zona kuning atau zona risiko rendah penyebaran Covid-19.
Hal itu berdasarkan update data terakhir yang dirilis Dinas Kesehatan (Dinkes) Abdya, Jumat (20/11/2020) sore, pukul 17.00 WIB.
Baca juga: PBB Persiapkan Kemungkinan 200.000 Pengungsi Ethiopia di Sudan, 32.000 Orang Telah Lari dari Tigray
Baca juga: Pendaftaran Permohonan Bantuan BPUM Ditutup, Langsa 18.866 Berkas UMKM, Begini Proses Selanjutnya
Baca juga: Drama Penyelundupan Belasan Wanita Rohingnya Kamp Lhokseumawe, Terciduk Bersembunyi di Semak-semak
Dari 90 kasus terkonfirmasi positif Covi-19 hasil pendataan sejak Maret lalu, hanya dua pasien yang masih dirawat.
Sedangkan, 81 pasien dinyatakan sembuh dan tujuh orang meninggal dunia.
Kepala Dinkes Abdya, Safliati SST MKes, Jumat (20/11/2020) malam menjelaskan, tidak ditemukan lagi kasus baru terkonfirmasi Positif Covid-19 selama 11 hari terakhir.
Pasien Positif Corona yang masih dirawat tetap dua orang, yaitu bernisial A (43), laki-laki warga Kecamatan Blangpidie, dirawat di Rumah Sakit Umum Teungku Peukan (RSUTP) Abdya.
Dan, I (57) perempuan warga Kecamatan Blangpidie, dirawat di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh.
Kedua kasus positif tersebut, menurut Safliati ditemukan atau berdasarkan data dari Dinkes Aceh pada 10 November lalu atau sudah menjalani perawatan selama 11 hari.
“Keduanya pasien positif tersebut masih dirawat karena masih ada gejala,” kata Kepala Dinkes Abdya.
Sedangkan 7 pasien Positif Covid-19 Abdya, meninggal dunia, masing-masing 3 warga Kecamatan Babahrot, 2 warga Kecamatan Blangpidie, 1 warga Kecamatan Jeumpa dan 1 warga Kecamatan Lembah Sabil.
Masih update data terakhir Covid-19 yang dirilis Dinkes Abdya, Jumat sore, dirincikan 90 kasus Positif Covid-19 merupakan hasil pendataan sejak Maret lalu, tersebar di sembilan kecamatan, sejak Babahrot sampai Lambah Sabil.
Jumlah kasus terbanyak di Kecamatan Blangpidie 46 orang, sebanyak 42 diantaranya sembuh setelah dirawat, 2 masih dirawat, dan 2 meninggal dunia.
Disusul, Kecamatan Susoh 15 orang, namun seluruhnya dinyatakan sembuh.
Kecamatan Kuala Batee 9 orang, juga sembuh seluruhnya.
Kecamatan Babahrot 6 orang, 3 orang sembuh dan 3 orang meninggal dunia.
Kecamatan Manggeng 5 orang, seluruhnya sembuh.
Kecamatan Lembah Sabil 3 orang, 2 orang sembuh dan 1 orang meninggal.
Kecamatan Setia 2 orang, sembuh seluruhnya.
Kecamatan Tangan-Tangan 1 orang, namun sudah sembuh.
Kecamatan Jeumpa 2 orang, 1 orang sembuh dan 1 orang meninggal dunia.
Kemudian dari luar daerah bekerja di Abdya 1 orang, dan sudah sembuh setelah isolasi.
Probable Juga Tak Bertambah dan Pasien Dirawat Nihil
Kepala Dinkes Abdya, Safliati lebih lanjut menjelaskan, pasien Probable, sebelumnya disebut PDP (Pasien Dalam Perawatan) hasil pendataan sejak Maret lalu hingga Jumat sore, juga tidak bertambah atau masih 46 orang.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 43 orang dinyatakan sembuh setelah dirawat/isolasi di RSUTP Abdya dan RSUZA Banda Aceh.
Sedangkan 3 probale lainnya meninggal dunia, masing-masing berinisial A (45), warga Kecamatan Blangpidie, hasil rapid test dinyatakan reaktif, meninggal dunia di RS Jiwa Banda Aceh, 13 Oktober lalu.
Dua pasien probable lain meninggal dunia sebelumnya, bernisial H (64) asal Jakarta Selatan, meninggal di Ruang Pinere RSUTP Abdya, 21 September lalu.
Dan, pasien A (55), perempuan warga salah satu desa Kecamatan Susoh, meninggal dunia dalam perawatan RSUTP Abdya, 1 September lalu.
Hanya 4 Suspeck Masih Jalani Isolasi di Rumah
Safliati juga Juru Bicara Satgas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Abdya menjelaskan, warga setempat yang masuk data suspeck, sebelumnya didanamakan ODP (Orang Dalam Pemantauan) hingga Jumat (20/11/2020) sore, berjumlah 185 orang.
Dari total suspeck 185 orang, sebanyak 181 orang selesai menjalani isolasi di rumah, hasilnya tanpa gejala.
Jumlah suspeck yang masih isolasi tersebut berkurang 33 dibadingkan, data Kamis sore sebanyak 148 orang.
Sedangkan sisanya, 4 orang masih menjalani isolasi di rumah karena berdasarkan pendataan dari petugas pukesmas setempat, mereka mengalami Inspa (inspeksi saluran pernapasan).
Kepala Dinkes Abdya kembali mengajak semua pihak meningkatkan kewaspadaan dan kesadaran diri menerapkan protkes untuk menekan kasus Covid-19.
Peraturan Bupati (Perbup) Abdya tentang Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protkes, yang sudah diterapkan selama beberapa bulan terakhir diminta agar benar-benar dipatuhi semua pihak. (*)