Internasional
Uganda Kembali Tangkap Calon Penantang Presiden, Kerusuhan Pecah, Sebanyak 37 Orang Tewas
Korban tewas akibat protes atas penangkapan calon presiden oposisi Uganda dan musisi Bobi Wine telah meningkat menjadi 37 orang.
SERAMBINEWS.COM, KAMPALA - Korban tewas akibat protes atas penangkapan calon presiden oposisi Uganda dan musisi Bobi Wine telah meningkat menjadi 37 orang.
Ini menjadi kerusuhan terburuk di negara itu dalam satu dekade, dan lebih banyak lagi diperkirakan menjelang pemilu awal tahun depan.
Wine yang tampak lelah diberikan jaminan di kota timur Iganga setelah ditangkap pada Rabu (18/11/2020).
Dilansir AP, dia dituduh melanggar pedoman COVID-19 yang mengharuskan kandidat presiden berbicara kepada 200 orang.

Baca juga: Calon Presiden Uganda Bobi Wine Ditangkap, Polisi Bubar Paksa Demonstrasi
“Biarlah (Presiden Yoweri) Museveni tahu bahwa kami bukan budak dan kami tidak akan menerima menjadi budak,” kata Wine.
"Kita akan bebas," katanya.
Tokoh oposisi berusia 38 tahun, yang telah ditangkap berkali-kali dalam beberapa tahun terakhir.
Telah menarik imajinasi banyak orang Uganda dengan seruannya yang gigih agar Yoweri Museveni pensiun setelah 36 tahun berkuasa.
Pengacaranya membawa pakaian robek yang dikenakan penyanyi itu pada hari penangkapannya, ketika protes meletus di ibu kota, Kampala.
Polisi mengatakan 350 orang telah ditangkap dan ditahan di seluruh Kampala.
Ketegangan tetap terjadi di ibu kota pada Kamis (19/11/20200 dengan kehadiran militer dan polisi yang besar.
Baca juga: PBB Persiapkan Kemungkinan 200.000 Pengungsi Ethiopia di Sudan, 32.000 Orang Telah Lari dari Tigray
Ahli patologi polisi Uganda dan kepala pelayanan kesehatan polisi mengatakan kepada wartawan bahwa mereka telah menghitung 37 mayat pada Kamis (19/11/2020) pagi.
Berbicara kepada wartawan, Menteri Keamanan Jenderal Elly Tumwine memperingatkan pengunjuk rasa bahwa mereka akan ditindak jika melanjutkan demo.
Ini adalah tindakan yang disengaja dan direncanakan sebelumnya untuk menimbulkan kekacauan, ada ada bukti, tegas Tumwine.
Tapi saya ingin memperingatkan mereka yang menghasut kekerasan akan menuai apa yang mereka tabur,” tambahnya.
Baca juga: Drama Penyelundupan Belasan Wanita Rohingnya Kamp Lhokseumawe, Terciduk Bersembunyi di Semak-semak
Museveni saat berkampanye pada Kamis (19/11/2020) mengatakan para pengunjuk rasa telah memasuki wilayah pertempuran yang dikenal dengan baik.
"Siapapun yang memulainya, akan menyesalinya," katanya.
Dia menuduh beberapa dari kelompok itu disusupi orang luar yang tidak menyukai stabilitas.
Museveni diperkirakan akan berpidato di hadapan bangsa pada Minggu (22/11/2020) kata juru bicaranya.(*)