Pengakuan Tukang Bakso yang Bunuh Teman, Tersinggung Diajak Bercinta Sesama Jenis
Juana mengakui dirinya nekat menghabisi nyawa Muhamad Syarifudin alias Didin, lantaran kesal dipaksa melakukan hubungan sesama jenis.
Kekejian yang dilakukan J terungkap setelah ia meninggalkan rumah kontrakannya di Sawangan pekan lalu dan pulang ke Bogor.
Rabu lalu, pemilik kontrakan bernama Sukiswo (60) berniat mengecek toilet rumah itu tetapi menemukan ubin yang berwarna belang.
Curiga, Sukiswo membongkar ubin itu dan menggalinya lebih dalam karena mencium bau bangkai, yang rupanya menguar dari jasad D yang dikubur di bawah rumah itu.
"Kepada nama daerah Bogor, kepada nama kampung saya, terutama kepada keluarga, saya sudah mengecewakan semua, saya meminta maaf sebesar-besarnya," ungkap J.
"Saya merasa terbebani karena saya telah melakukan kesalahan yang besar dan saya sudah berbohong kepada semua orang. Saya sangat menyesal dengan semua ini," katanya sekali lagi.
Polisi menjerat J dengan pasal berlapis yakni Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dan 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.
Itu berarti, J terancam hukuman maksimal pidana mati.
Baca juga: Sosok Dudung Abdurachman, Pangdam Jaya yang Usul FPI Dibubarkan
Juana Bunuh Didin di Bogor
Kasat Reskrim Polres Metro Depok, AKBP I Made Bayu Sutha, mengatakan, untuk kasus pembunuhan Didin ditangani oleh Polres Bogor, lantaran tempat kejadian perkara (TKP) yang berada di daeah Gunung Pongkor.
I Made Bayu menjelaskan, kronologi pembunuhan ini berawak ketika Didin datang menemui pelaku ke Bogor seorang diri.

"Di salah satu tempat pondok kosong dengan alasan ingin mencari sinyal. Sampai di sana dengan bujuk rayu korban merayu Juana untuk melakukan hubungan antar sesama jenis," kata I Made Bayu di ruangannya, Jumat (20/11/2020).
Selesai menghabisi nyawa Didin, Juana pun memakamkannya di daerah Gunung Pongkor, dan kini jasadnya dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Pura-pura Ikut Mencari
Keluarga Didin, Reni, menceritakan perjuangan keluarganya mencari sang kakak yang tetiba hilang tanpa kabar.
“Saya sama keluarga, nyari sendiri. Sampai ke Leuwiliang, terus daerah sekitarnya. Fokus kita disitu,” jelas Reni di kediamannya yang hanya berjarak beberapa puluh meter dari kontrakan pelaku di Jalan Kopral Daman, Sawangan, Kota Depok, Jumat (20/11/2020).