Berita Aceh Tamiang

Pola Kebiasaan Pelajar Berubah, DPRK Minta Pemkab Aktifkan Sekolah di Aceh Tamiang

SKB empat menteri itu, disebutnya, sudah sejalan dengan keinginan masyarakat yang meminta sekolah kembali normal.

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Saifullah
hand over dokumen pribadi
Wan Tanindo saat mengikuti rapat di ruang sidang utama DPRK Aceh Tamiang, beberapa waktu lalu. 

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - DPRK Aceh Tamiang meminta pemerintah daerah menangkap momen Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri untuk segera menyelenggarakan pembelajaran tatap muka.

“Ini momentum tepat bagi pemerintah daerah untuk kembali menyelenggarakan belajar tatap muka. Harus segera disahuti,” kata Ketua Komisi I DPRK Aceh Tamiang, Muhammad Irwan, Sabtu (21/11/2020).

Irwan berharap, Pemkab Aceh Tamiang tidak ragu untuk mengaktifkan sekolah karena SKB empat menteri tidak lagi memberlakukan zonasi Covid-19 di dunia pendidikan.

SKB empat menteri itu, disebutnya, sudah sejalan dengan keinginan masyarakat yang meminta sekolah kembali normal.

Diketahui aktivitas pembelajaran tatap muka di Aceh Tamiang sudah dihentikan akibat Covid-19, sejak 16 Maret 2020.

Baca juga: Seorang Murid SD Alue Limeng Jeumpa Tenggelam di DAS Peusangan, Begini Kronologinya

Baca juga: Aduh, Honor Aparatur Desa akan Dipangkas 50 Persen Tahun 2021, Ketua DPRK: APBK Masih Dibahas

Baca juga: VIDEO Pamit Menebang Pohon, Warga Lembah Sabil Abdya Ditemukan tak Bernyawa di Gunung Batee Itam

“Sekarang keputusan di tangan Bupati selaku Ketua Satgas Covid-19, kami mendorong sepenuhnya agar anak-anak bisa kembali belajar di sekolah,” ungkap politisi yang akarab disapa Wan Tanindo ini.

Tak jarang, ruangan Komisi I DPRK Aceh Tamiang didatangi warga yang khusus meminta sekolah diaktifkan. Umumnya wali murid mulai resah dengan pola kebiasaan anak-anaknya yang berubah drastis.

Perubahan ini cukup mencolok pada jam tidur dan ketergantungan terhadap gadget. Bila ini terus berlangsung, wali murid pesimis dengan kemampuan akademik anak masing-masing.

“Kita sudah terlalu libur, wajar kalau orang tua cemas dengan masa depan anak-anaknya. Dan perlu dicatat, anak-anak juga sudah rindu memakai seragam sekolah,” tukasnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved