Internasional
Ribuan Orang Serang Carrefour Brasil Seusai Pria Kulit Hitam Dipukuli Sampai Mati
Lebih dari 1.000 demonstran menyerang supermarket Carrefour Brasil di kota Porto Alegre, Brasil selatan, setelah penjaga keamanan memukul mati seorang
SERAMBINEWS.COM, BRASILIA - Lebih dari 1.000 demonstran menyerang supermarket Carrefour Brasil di kota Porto Alegre, Brasil selatan, setelah penjaga keamanan memukul mati seorang pria kulit hitam di toko.
Pembunuhan itu, yang telah memicu protes di seluruh Brasil, terjadi pada Kamis (19/11/2020) malam.
Setika seorang karyawan toko menelepon keamanan setelah pria itu mengancam akan menyerangnya, kata saluran berita kabel GloboNews, mengutip polisi militer negara bagian Rio Grande do Sul.
Rekaman amatir dari pemukulan fatal kepada korban kulit hitam dipublikasikan di media sosial.
Baca juga: Remaja AS Pembunuh Dua Demonstran Dibebaskan, Uang Jaminan Rp 28 Miliar Terkumpul Dari Donatur
Dia diidentifikasi di media lokal oleh ayahnya bernama Joao Alberto Silveira Freitas berusia 40 tahun.
Situs berita G1 kemudian melaporkan analisis awal oleh lembaga forensik negara menunjukkan penyebab kematian bisa jadi karena sesak napas.
Dilansir AP, Dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (24/11/2020), unit lokal Carrefour SA Prancis mengatakan sangat menyesali apa yang disebut kematian brutal.
Dengan mengatakan segera mengambil langkah-langkah untuk memastikan mereka yang bertanggung jawab dihukum secara hukum.
Dikatakan akan memutuskan kontrak dengan perusahaan keamanan, memecat karyawan yang bertanggung jawab atas toko pada saat kejadian, dan menutup toko sebagai tanda penghormatan.
Baca juga: Massa ‘Bombardir’ Markas Polisi Pakai Cat, Demo Tuntut Reformasi Konstitusi Masih Berlangsung
Dalam serangkaian tweet dalam bahasa Portugis Ketua dan CEO Carrefour, Alexandre Bompard, mengatakan gambar yang diposting di media sosial tak tertahankan.
"Langkah-langkah internal segera diterapkan oleh Carrefour Brazil, terutama terhadap perusahaan keamanan yang terlibat," katanya.
"Langkah-langkah ini tidak cukup jauh, karena nilai-nilai saya, dan nilai-nilai Carrefour tidak memungkinkan adanya rasisme dan kekerasan," kata Bompard.
Dia meminta peninjauan lengkap atas pelatihan karyawan dan sub-kontraktor tentang nilai-nilai keamanan, keragaman dan toleransi.
"Saya telah meminta tim Carrefour Brazil untuk sepenuhnya bekerja sama dengan otoritas kehakiman untuk menyelesaikan tindakan menjijikkan ini," tambahnya.
Baca juga: Senator Muslim AS dari Partai Demokrat, Ilhan Omar Terpilih Lagi, Kalahkan Kandidat Partai Republik
Di Porto Alegre, pengunjuk rasa pada Jumat sore membagikan stiker yang menggambarkan logo Carrefour berlumuran darah dan menyerukan boikot terhadap rantai tersebut.
Mereka mengangkat spanduk dalam bahasa Portugis bertuliskan "Black Lives Matter" dan tanda-tanda menyerukan keadilan bagi Beto, nama panggilan untuk korban.(*)