Bedrita Internasional
Massa ‘Bombardir’ Markas Polisi Pakai Cat, Demo Tuntut Reformasi Konstitusi Masih Berlangsung
Demo Thailand menuntut reformasi konstitusional, pemecatan Perdana Menteri Prayut Chan-O-Cha, termasuk perubahan di kerajaan yang tak tersentuh.
Demo Thailand menuntut reformasi konstitusional, pemecatan Perdana Menteri Prayut Chan-O-Cha, termasuk perubahan di kerajaan yang tak tersentuh.
SERAMBINEWS.COM, BANGKOK - Aksi demonstrasi menuntut reformasi konstitusi di Thailanad masih terus berlangsung.
Sebagai desakan tuntutan tersebut, Rabu (18/11/2020), ribuan aktivis pro-demokrasi di Bangkok menghujani kantor polisi dengan cat berwarna cerah.
Thailand terus diguncang demo yang telah berlangsung berbulan-bulan.
Demo Thailand menuntut reformasi konstitusional, pemecatan Perdana Menteri Prayut Chan-O-Cha, termasuk perubahan di kerajaan yang selama ini tak tersentuh.
Para pengunjuk rasa di demo Thailand--berjumlah sekitar 20.000 menurut perkiraan AFP--memadati persimpangan utama di jantung distrik perbelanjaan dan komersial Bangkok.
Baca juga: Panglima Militer Ethiopia Menuduh Sekjen WHO Dukung Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF)
Baca juga: Ditantang Duel oleh Logan Paul, Floyd Mayweather Jr Malah Suruh Sang Youtuber Main Boneka Barbie
Mereka menggambar simbol anti-kerajaan di dinding dan jalan, lalu berkumpul di markas besar polisi nasional dengan dipimpin badut dan parade bebek karet raksasa.
Hadir pula seorang biksu Budha yang memberikan salam tiga jari yang diadopsi dari film The Hunger Games, dan menjadi simbil gerakan protes di demo Thailand.
Beberapa pengunjuk rasa lalu melemparkan botol kaca dan bom cat ke dinding mabes polisi, yang dibarikade dengan truk dumper, balok beton, dan kawat berduri.
Demonstran lainnya melempar cat kuning cerah dan biru ke dinding luar, sedangkan yang lain memakai pistol air untuk menyemprotkan cat ke dalam kompleks.
Baca juga: Jerman Peringatkan Turki, Hentikan Provokasi di Mediterania Timur
Baca juga: Motif Adik Bunuh Tukang Bakso dan Kubur Mayat di Kontrakan, Kesal Dihalangi Korban Menikah
Banyak pengunjuk rasa beraksi dengan memakai helm, kacamata, dan masker gas.
Mereka bubar dengan damai sekitar pukul 20.30 malam.
Salah satu pemimpin aksi protes, Jatupat Boonpattarasaksa, akan menggalang unjuk rasa baru pada 25 November di luar Biro Properti Mahkota, yang mengelola perkebunan kerajaan.
Unjuk rasa pada Rabu (18/11/2020) terjadi sehari setelah konfrontasi terparah sejak demo dimulai pada Juli.
Saat itu polisi menggunakan gas air mata dan water cannon ke demonstran yang berusaha menuju gedung parlemen.
Baca juga: Anggota Parlemen Jerman Mendesak Pemerintah Larang Gerakan Srigala Abu-abu Turki
Baca juga: Arab Saudi Minta IAEA Terus Ekspos Aktivitas Nuklir Iran
Para aktivis pro-demokrasi juga bentrok dengan kaum royalis.
Lebih dari 50 orang terluka, 6 di antaranya dengan luka tembak, menurut petugas medis.
Akan tetapi tidak diketahui siapa yang bertanggung jawab atas penembakan itu.(*)
Artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul "Demo Thailand Masih Berlangsung, Massa Hujani Mabes Polisi dengan Cat"