Kupi Beungoh
Prestasi Aceh di MTQ Padang, Gejala atau Penyakit? (Bagian II - Habis)
Itu artinya kalimat Islam adalah Aceh dan Aceh adalah Islam telah memudar, dan mungkin sudah pupus dalam kehidupan keseharian masyarakat.
Diagnosa kedua terhadap gejala itu adalah bahwa perangkat resmi yang mempersiapkan kafilah, dalam hal ini pemerintah daerah adalah sumber dari gejalanya.
Sampai di sini, tanggung jawab terhadap “kegagalan” itu kemungkinan terdapat pada berbagai langkah mulai dari seleksi, pelatihan, persiapan, dan finalisasi kafilah Aceh berangkat ke Padang adalah sepenuhnya berada dalam yurisdiksi pemerintah daerah.
Baca juga: Satu Per Satu Sahabatnya Meninggal Dunia, Dr Mahathir Mohamad: Saya Sedih, Saya Kesunyian
Pengerahan berbagai sumber daya dan sumberdana kemudian menjadi pertanyaan tentang apa sebenarnya yang salah dalam pengelolaan persiapan kafilah MTQ Aceh.
Menyalahkan lembaga adhoc persiapan pengiriman kafilah tidak hanya salah, tetapi juga mengingkari kesalahan pada sistem besar pemerintahan yang menaunginya.
Pemerintah daerah kemudian telah menjadi “inang” dari sebuah penyakit ketidakbecusan mengurus amanah rakyat.
Ketidakbecusan itu menjadi terbukti ketika ada pekerjaan yang menjadi taruhan marwah, prestise, dan tumpah darah masyarakat Aceh terpapar di hadapan publik nasional.
Dan itu sangat memalukan terhadap sebuah propinsi yang mempunyai status desentralisasi otonomi asimetris, di mana kewenangan menjalankan syariat agama Islam menjadi salah satu pilarnya.
Diagnosa ketiga, adalah kegagalan Aceh di MTQ Padang gabungan dari kedua diagnosa diatas. Pemerintah daerah yang sakit adalah produk dari masyarakat yang sakit.
Itu artinya, masyarakat Aceh hari ini adalah “inang” dari segala sumber penyakit salah urus dan salah laku pemerintahan.
Bukankah setiap lima tahun masyarakat Aceh memilih para pejabat publik untuk jabatan eksekutif dan legislatif untuk kabupaten kota dan provinsi.
Bukankah pemilihan itu sudah berlangsung selama tiga kali, dan salah urus dan berbagai penyakit pemerintahan semakin hari semakin memburuk.
Baca juga: Jelang Pengumuman Kabinet Joe Biden, Ini Kandidat Kuat Menteri Luar Negeri
Kali ini pemerintah daerah hanya menjadi gejala dari sebuah penyakit besar yang bersumber dari masyarakat.
Pemerintah tidak lebih dari sebuah produk masyarakat yang telah memilih pembuat kebijakan publik setiap lima tahun yang menentukan kinerja pemerintahan.
Ini artinya jika masyarakat marah dan kesal kepada pemerintah daerah akibat rendahnya prestasi MTQ Padang sama dengan kesal dan marah kepada diri sendiri.
Sejumlah negara Amerika Latin yang saat ini sudah maju seperti Brazil, Chili, Argentina, dan bahkan Meksiko dulu adalah negara miskin, dan tidak punya prestasi apa-apa dibandingkan dengan negara-negara Eropah pada tahun enampuluhan.