Berita Foto
FOTO - Melihat Orang-orang Bermata Biru Dari Minangkabau
Sindrom Waardenburg adalah kondisi genetik langka, yang hanya diderita oleh 1 dari 40.000 orang di dunia.
Hal serupa dialami oleh Dani (6,5) dan adiknya, Alika (2,5), warga Jorong Padang Data, Nagari Simawang, Kecamatan Rambatan, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat.
Mereka berdua memiliki mata biru tapi mengalami gangguan pendengaran sejak lahir.
Orangtua dari kedua anak tersebut, Jainal (33) mengaku, menerima saran dokter agar menyekolahkan Dani setahun lagi di SLB.
Setelah itu, baru ditinjau kembali apakah sudah bisa menggunakan alat dengar atau belum.
Baca juga: Karena Memiliki Mata Biru, Suami Pergi Tinggalkan Istri dan Dua Anak, Ini Alasannya
Meski demikian, Jainal yang sehari-sehari bekerja sebagai petani tersebut ragu untuk bisa mendapatkan alat bantu pendengaran.
Sebab ia masih menunggak iuran BPJS kesehatan karena kesulitan di masa pandemi COVID-19.
Memiliki iris mata berlainan warna, juga dialami seorang pelajar bernama Armila Putri (14), yang tinggal di Jorong Batu Lipai, Nagari Batipuah Baruah, Kecamatan Batipuah, Kabupaten Tanah Datar.
Baca juga: Batu Bacan Mata Biru Ditemukan di Geurutee
Meskipun memiliki mata berlainan warna, tidak ada gangguan pendengaran yang dialami Armila, semuanya normal.
Armila memiliki iris mata sebelah kiri berwarna biru, dan sebelahnya lagi hitam, membuat dirinya diolok-olok sejak duduk di bangku sekolah dasar.
Tapi sekarang, ia justru bangga dengan hal itu, karena mata yang berbeda warna yang dimilikinya membuat sejumlah fotografer lokal datang untuk memotretnya.
Armila dijadikan model oleh mereka dan dibayar. Kini ia pun tidak malu lagi memiliki mata berlainan warna.
Baca juga: Kisah Baybars, Pejuang Muslim Bermata Biru dengan Pedang Berbilah Lebar yang Kalahkan Mongol
Kebanggaan tersebut juga dirasakan oleh keluarga Tuti Fariani (58), yang generasinya memiliki mata biru hingga cucunya.
Tuti yang berprofesi sebagai guru itu, memiliki anak-anak yang salah satunya bermata biru, yakni Muthia Eriani (30).
Muthia memiliki sepasang anak, yang juga bermata biru, yakni Amira (5) dan Gibran (2,5).
Baca juga: VIDEO - Viral Foto Anak-anak Mata Biru di Pedalaman Indonesia
Tinggal di Nagari Sungayang, Kabupaten Tanah Datar, Tuti bangga dengan keluarganya yang dikenal sebagai keluarga mata biru di daerah itu.
















