Berita Foto
FOTO - Melihat Orang-orang Bermata Biru Dari Minangkabau
Sindrom Waardenburg adalah kondisi genetik langka, yang hanya diderita oleh 1 dari 40.000 orang di dunia.
Dokter Alana Biggers, lulusan Universitas Illinois Chicago, Amerika Serikat mengatakan, Sindrom Waardenburg adalah kondisi genetik langka, yang hanya diderita oleh 1 dari 40.000 orang di dunia.
SERAMBINEWS.COM - Bermata biru, biasanya didapatkan dari keturunan bangsa luar negeri, sebab di Indonesia sendiri, tidak ada suku asli yang memiliki mata biru.
Namun di Sumatera Barat, orang-orang yang bersuku Minangkabau itu memiliki mata biru yang merupakan turunan dari keluarga mereka.
Mereka adalah orang-orang yang memiliki sindrom Waardenburg, sindrom langka yang menyebabkan gangguan pendengaran, perubahan warna mata, kulit, rambut, dan bentuk wajah.
Baca juga: Mirip Bule, Anak-anak Indonesia di Daerah Ini Bermata Biru, Viral di Medsos hingga Curi Perhatian
Orang dengan kondisi ini biasanya memiliki iris mata berwarna biru atau berbeda warna (Heterokromia iridium), seperti satu biru dan satu hitam atau coklat.
Nama sindrom ini diambil dari nama D.J. Waardenburg, dokter mata asal Belanda yang pertama kali mengidentifikasinnya pada tahun 1951.
Dokter Alana Biggers, lulusan Universitas Illinois Chicago, Amerika Serikat mengatakan, Sindrom Waardenburg adalah kondisi genetik langka, yang hanya diderita oleh 1 dari 40.000 orang di dunia.
Orang dengan sindrom ini biasanya mengalami gangguan pendengaran di salah satu maupun di kedua telinganya.
Baca juga: Bocah Asli Indonesia Ini Viral, Fardan Punya Mata Biru Bak Bule Eropa, Orangtua Ungkap Rahasia Ini
Selain itu mereka juga tidak mampu melihat cahaya yang sangat terang, tapi bisa melihat benda meskipun dalam kondisi gelap.
Seperti yang dialami dua anak laki-laki di Jorong Kubang Rasau, Nagari Balai Panjang, Kabupaten Limapuluhkota, Sumatera Barat. Fahri (9) dan Gofar (4), keduanya memiliki
warna iris mata biru, dan sebelahnya berwarna cokelat.
Mata biru mereka indah seperti berlian, tapi mereka mengalami gangguan pendengaran sejak lahir.
Baca juga: Kenapa Ada Orang yang Bermata Biru?
Orangtua Fahri dan Gofar, Yulia Eliza (29), yang memiliki iris mata berwarna cokelat terang itu mengaku kondisi ekonomi keluarganya serba kekurangan sehingga tidak mampu untuk membeli alat pendengaran untuk anaknya.
Yulia mengaku, dokter pernah menyarankan kepadanya agar diberi alat pendengaran seharga Rp24 juta/ unit atau dioperasi dengan biaya Rp500 juta untuk kedua anaknya.
Namun akhirnya Yulia hanya bisa pasrah menolak kedua tawaran tersebut, karena dirinya tidak memiliki uangyang cukup untuk keperluan itu.
















