Penanganan Covid 19

Pasien Corona yang Meninggal di Singkil Bertambah, Pemulasaraan Jenazah tanpa Protkes

Lantaran pemulasaraan jenazah tidak sesuai protokol kesehatan, warga yang pernah kontak erat dengan almarhum diminta segera melapor.

Penulis: Dede Rosadi | Editor: Taufik Hidayat
Dok Satgas Covid-19 Singkil
Update Corona Sekretariat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Aceh Singkil, Selasa (24/11/2020) pukul 15.00 WIB 

Laporan Dede Rosadi | Aceh Singkil

SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Pasien terkonfirmasi positif Corona Virus Deseasis 2019 (Covid-19) meninggal di Kabupaten Aceh Singkil, bertambah satu orang.

Sayangnya pemulasaraan jenazahnya disinyalir tanpa protokol kesehatan (Protkes). 

Dengan bertambahnya satu orang, maka total korban meninggal akibat Covid di Singkil menjadi lima.

Informasi bertambahnya korban meninggal akibat positif Covid-19 dibenarkan Plt Kepala Dinas Kesehatan Aceh Singkil, Nurman Manik, Selasa (24/11/2020).

Menurut Nurman, almarhum berinisial D (58) laki-laki, pekerjaan nelayan, tinggal di Gosong Telaga, Singkil Utara.

Mengapa pemulasaraan jenazah tidak mengikuti protokol kesehatan?

Nurman mengatakan, pihaknya baru mendapat informasi D meninggal pada Senin sore, dan pihak Satgas Covid-19 Aceh Singkil terlambat mengetahuinya.

Nurman menjelaskan, D mulanya berobat di RSUZA Banda Aceh. Setelah diswab dinyatakan positif Covid-19. Pihak RSUZA pun mengabarkan ke pihak Dinkes Aceh Singkil, prihal pasien tersebut. 

Setelah sepuluh hari, Dinkes Aceh Singkil menanyakan kabar D, dan diperoleh jawaban bahwa pasien tersebut sudah pulang empat hari lalu.

“Tidak lama setelah sampai ke tempat tinggalnya, pasien pun meninggal sekitar tiga hari lalu," jelas Nurman. 

Nurman mengungkapkan, pihak keluarga tidak percaya jika D terpapar Corona. Inilah yang jadi penyebab pihaknya belakangan baru mengetahui jika korban sudah meninggal. 

Lantaran pemulasaraan jenazah tidak menggunakan protokol kesehatan, Nurman mengimbau warga yang pernah kontak erat dengan almarhum, segera melapor.  Hal ini untuk memudahkan proses tracking.

"Sejauh ini tim kami belum menemukan warga yang mengalami gejala pascakontak erat dengan almarhum," tukasnya.

Sementara itu, informasi pemulasaraan jenazah D seperti orang meninggal pada umumnya, juga dibenarkan warga. Namun sebagain warga yang mengetahui, memilih tidak datang.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved