Berita Aceh Tenggara
Ketua DPRK Aceh Tenggara Minta Pemkab dan Pemerintah Aceh Bangun Jalan di Pedalaman Leuser
Politisi Partai Golkar ini mengatakan kondisi jalan di kawasan Leuser saat ini untuk melintas pakai sepeda motor saja susah.
Penulis: Asnawi Luwi | Editor: Mursal Ismail
Politisi Partai Golkar ini mengatakan kondisi jalan di kawasan Leuser saat ini untuk melintas pakai sepeda motor saja susah.
Laporan Asnawi Luwi |Aceh Tenggara
SERAMBINEWS.COM, KUTACANE - Ketua DPRK Aceh Tenggara (Agara), Denny Febrian Roza SSTP MSi, meminta Pemkab Aceh Tenggara dan Pemerintah Aceh membangun jalan-jalan di pedalaman Kecamatan Leuser.
"Saya prihatin melihat kondisi jalan di kawasan Kecamatan Leuser seperti luput dari perhatian pemerintah dan terkesan Leuser menjadi daerah terisolir," kata Denny kepada Serambinews.com, Rabu (26/11/2020).
Politisi Partai Golkar ini mengatakan kondisi jalan di kawasan Leuser saat ini untuk melintas pakai sepeda motor saja susah.
Apalagi mengangkut hasil bumi untuk dipasarkan karena jalan rusak, seperti kubangan kerbau.
Dampaknya kata Denny, hasil panen petani jadi murah karena sulitnya transportasi mengakses ke daerah itu.
"Kita mendesak Pemerintah Aceh melalui PUPR Aceh dan PUPR Aceh Tenggara segera fokuskan pembangunan jalan di Leuser," ujar Denny Febrian Roza SSTP MSi yang juga Sekretaris DPD II Partai Golkar Aceh Tenggara.
Baca juga: 7 Bahan Alami Mengobati Radang Tenggorokan, Ada Bawang Putih Hingga Cuka, Ini Cara Mengolahnya
Baca juga: Manfaat Jambu Biji Bantu Sistem Imun Tubuh Hingga Mengontrol Diabetes, Cocok juga Bagi yang Diet
Baca juga: Ferdi yang Manja & Nempel pada Nathalie Holscher, Sule: Putraku Kurang Kasih Sayang
Sebelumnya hal yang sama disampaikan Camat Leuser, Mustapa Kamal kepada Serambinews.com, Minggu (22/11/2020).
Menurutnya, ruas jalan di Kawasan Pedalaman Kecamatan Leuser, Kabupaten Aceh Tenggara, sangat memprihatinkan dan terisolir, seperti di Desa Permata Musara, Kecamatan Leuser.
"Setiap musim penghujan jalan Permata Musara tertimbun lumpur dan sulit dilintasi kendaraan bermotor," kata Mustapa Kamal.
Padahal, kata Mustapa, jalan itu merupakan harapan masyarakat di daerah itu, untuk pergi ke ladang dan juga membawa pulang hasil pertanian, seperti komoditi jagung, kemiri, kelapa sawit, dan komoditi andalan lainnya.
Selain pembangunan jalan Permata Musara, Camat mengatakan dua jembatan di Bukit Bintang Indah juga sangat kritis dan terancam amblas akibat terkikis banjir.
Menurut dia, akibat kondisi jalan dan jembatan seperti ini, hasil pertanian milik petani terpaksa dilangsir karena tidak bisa melintas mobil berbadan lebar.