Berita Bener Meriah

Pembiayaan Kopi Gayo, LPDB Mampu Mematok Suku Bunga 4-5 Persen Lebih Rendah dari Bank Konvensial

Tim dari Lembaga Pembiayaan Dana Bergulir (LPDB) yang merupakan Satker dari Kementerian Koperasi dan UMKM Indonesia, hadir ke dataran tinggi Gayo...

Penulis: Jalimin | Editor: Jalimin
For Serambinews.com
Tim dari Lembaga Pembiayaan Dana Bergulir (LPDB) yang merupakan Satker dari Kementerian Koperasi dan UMKM hadir ke dataran tinggi Gayo di Kabupaten Bener Meriah. 

Laporan Jalimin | Bener Meriah

SERAMBINEWS.COM, REDELONG - Tim dari Lembaga Pembiayaan Dana Bergulir (LPDB) yang merupakan Satker dari Kementerian Koperasi dan UMKM Indonesia, hadir ke dataran tinggi Gayo, Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah.

Kehadiran mereka yang diketuai oleh Dirut LPDB Supomo, guna menindaklanjuti pertemuan antara Bupati Bener Meriah, Abuya Sarkawi dan Menkop dan UKM, Teten Masduki untuk pembiayaan kopi Gayo, yang harga jualnya semakin anjlok di tengah pandemi Covid-19.

Rombongan  tiba di Bener Meriah, Selasa (24/11/2020) dan disambut oleh Bupati, Abuya Sarkawi di aula pendopo setempat.

Pantauan, di Pendopo Bupati Bener Meriah, tim LPDB dan Kemenkop menggelar diskusi dengan Pemkab Bener Meriah, pelaku usaha kopi dan para petani Kopi Arabika Gayo.

Dirut LPDB, Supomo pada kesempatan itu mengatakan, kehadiran pihaknya sengaja datang ke dataran tinggi Gayo untuk mencari skema dan menggali informasi terlebih dahulu.

“LPDB bisa memberi bunga, 4-5 persen lebih murah dari bank konvensial, untuk pembiayaan kopi, ini. Makanya kita carikan skemanya bagaimana, koperasi mana yang akan menjalankan, tentunya koperasi yang baik,” ungkapnya.

“Ini bukan dana hibah, ini tetap dana komersial, namun kita tentukan dengan kondisi. Intinya agar kopi dari kolektor itu terserap dulu ke koperasi, dan koperasi membeli dengan harga yang wajar ke kolektor, sehingga petani tidak mengalami kesusahan lagi,” tambahnya.

Sementara itu, Staf Khusus Menkop dan UKM, Riza Damanik mengatakan, solusi yang ditawarkan ini merupakan solusi jangka pendek, sebelum nantinya harga kopi normal kembali.

Bupati Bener Meriah, Tgk H Sarkawi mengatakan persoalan kopi yang menjadi denyut nadi perekonomian masyarakat Gayo, sama seperti menampung telur dalam satu wadah.

“Jika wadah itu jatuh, maka semua telur akan jatuh. Denyut ekonomi masyarakat kita kopi, jika harga kopi jatuh, maka ekonomi rakyat akan sulit,” kata Sarkawi saat menerima kunjungan dari Dirut Lembaga Pembiayaan Dana Bergulir (LPDB) yang menjadi Satker dari Kementerian Koperasi dan UKM.

Dikatakan, 90 persen kopi Arabika Gayo diekspor sementara 10 persen lainnya untuk konsumsi nasional.

 “Biasanya harga kopi itu tergantung kurs dollar Amerika Serikat, saat dollar naik, maka harga kopi juga naik, berbeda dengan kondisi pandemi Covid-19 ini,  kita semua benar-benar terpukul,” kata Sarkawi.

Permasalahan saat ini kata Abuya lagi, masih banyak kopi yang tertahan di tingkat kolektor, dan koperasi juga belum bisa melakukan ekspor.

“Akan ada lagi, musim panen di bulan Desember 2020, kita sudah kelimpungan menghadapi ini. Dan beberapa waktu, kami berkesempatan menemui, Menkop dan UMKM, dan ditawarkanlah pembiayaan melalui LPDB ini,” terang Sarkawi

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved