Jenazah Diego Maradona Diotopsi, Laporan Awal Tim Forensik Ungkap Penyebab Kematiannya
Laporan awal dari tim forensik menyebutkan bahwa Diego Maradona meninggal karena kegagalan jantung kronis yang menyebabkan edema (penumpukan cairan) a
Ketika itu, hanya ada sang keponakan, asisten, pegawai keamanan, perawat, dan seorang koki di rumah tersebut.
Pada pagi harinya, sekitar pukul 11:30, psikolog sekaligus psikiater pribadi Maradona menghampiri dan masuk ke kamarnya.
Ia berupaya berbicara dan membangunkan sang legenda yang tampak masih tertidur pulas.
Namun, Maradona tak merespon. Sang psikiater pun memanggil keponakan dan asisten pribadinya.
Mereka pun tak bisa membangunkan sang legenda sehingga memanggil sang perawat.
Sang perawat bersama psikiater berupaya melakukan nafas buatan dan CPR (Cardiopulmonary recovery) terhadap Maradona tapi tak berhasil.
Pada titik tersebut, mereka memanggil ambulans dari beberapa rumah sakit berbeda dan sempat meminta dokter dari penjaga perumahan tersebut.
Tak lama kemudian, seorang ahli bedah datang dan melanjutkan manuver CPR tadi. Ambulans datang tak lama kemudian.
Maradona bahkan sempat disuntik adrenaline dan atropine tetapi nyawanya tak terselamatkan.
Pada akhirnya, ada sembilan ambulans yang datang ke lokasi kejadian.
Penyelidikan dan pengambilan kesaksian ini merupakan tindakan formal setiap kali terjadi kematian di luar rumah sakit dan tak ada dokter di lokasi untuk menetapkan penyebab pasti kematian.
Baca juga: Dianggap Sebagai Dewa, Agama Penyembah Diego Maradona Itu Bernama Iglesia Maradoniana
Baca juga: Kata-kata Terakhir Diego Maradona Sebelum Meninggal, Keluhkan Kondisi Badan
Diego Maradona: Keluar Masuk Rumah Sakit sejak 2015
Legenda sepak bola Argentina, Diego Maradona, meninggal dunia pada Rabu (25/11/2020) dalam usia 60 tahun akibat gangguan jantung.
Sebelumnya, pada Senin (2/11/2020) atau tiga hari setelah hari ulang tahunnya yang ke-60, Maradona sempat dilarikan ke rumah sakit Ipensa yang terletak di La Plata, Argentina.
Melansir dari media ternama Argentina, TyC Sports, Maradona dikabarkan tinggal di sebuah rumah di Tigre, Buenos Aires, setelah sembuh dari operasi pembekuan darah di otak atau biasa disebut subdural hematoma.