Jenazah Diego Maradona Diotopsi, Laporan Awal Tim Forensik Ungkap Penyebab Kematiannya
Laporan awal dari tim forensik menyebutkan bahwa Diego Maradona meninggal karena kegagalan jantung kronis yang menyebabkan edema (penumpukan cairan) a
Namun, pada Rabu (25/11/2020), Diego Maradona dinyatakan meninggal dunia akibat serangan jantung.
Masih mengutip dari TyC Sports, Diego Maradona yang gantung sepatu pada 1997 sebenarnya sudah keluar masuk rumah sakit sejak 2015 untuk menjalani operasi.
Pada 2015, Maradona dilaporkan menjalani operasi bypass lambung karena ia menderita berat badan berlebih.
Kemudian, pada 2019, Maradona dua kali harus masuk rumah sakit.
Pertama, ia dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami pendarahan lambung, 4 Januari 2019.
Setelah itu, ia masuk rumah sakit lagi pada bulan Juli karena merasakan sakit di lutut kanannya sehingga tidak bisa bergerak normal.
Memasuki 2020, kondisi Diego Maradona semakin memburuk.
Tiga hari setelah merayakan ulang tahun yang ke-60, pemilik nama lengkap Diego Armando Maradona itu dilarikan ke rumah sakit.
Setelah dilakukan pemeriksaan, dokter yang merawat Maradona mengungkapkan bahwa ia mengalami pembekuan darah di otak atau biasa disebut subdural hematoma.
Tim dokter yang dipimpin oleh Dr Leopoldo Luque kemudian melakukan operasi terhadap Maradona pada Selasa (3/11/2020) dan berjalan lancar.
Setelah sembuh dari operasi subdural hematoma, Maradona dikabarkan tinggal di sebuah rumah di Tigre, Buenos Aires.
Namun, kabar duka datang pada Rabu (25/11/2020) malam WIB.
Diego Maradona meninggal dunia diduga karena serangan jantung.
Baca juga: Azwir Terpilih Sebagai Panglima Laot Lhok II Tapaktuan, Begini Proses Pemilihan Hingga Harapan Camat
Baca juga: MUI Keluarkan Fatwa: Setoran Awal Ongkos Naik Haji Boleh Pakai Dana dari Utang, tapi yang non-Riba
Baca juga: Konferensi Pers Presiden Donald Trump Bertele-tele, Siap Buat Keributan Sampai Akhir Masa Jabatan
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Laporan Awal Forensik Tentukan Penyebab Meninggalnya Diego Maradona