Berita Bireuen

Ternyata Minta Uang untuk Biaya Nikah, Motif Anak Bacok Ayah di Bireuen

“Informasi sementara, sang anak Msk (30)  (tersangka) membacok orang tuanya karena meminta uang dari ayahnya untuk biaya kawin. Orang tuanya...

Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Nurul Hayati
Foto: Satreskrim Polres Bireuen
Tersangka kasus pembacokan ayahnya berinisial Msk diamankan ke Polres Bireuen. 

“Informasi sementara, sang anak Msk (30)  (tersangka) membacok orang
tuanya karena meminta uang dari ayahnya untuk biaya kawin. Orang
tuanya tidak ada uang saat diminta, maka terjadilah pembacokan,” ujar
Kapolres Bireuen AKBP Taufik Hidayat SH SIK MSi melalui Kasat Reskrim
AKP Dimmas Adhit Putranto SIK kepada Serambinews.com, Jumat
(27/11/2020) menyangkut motif terjadinya pembacokan tersebut.

Laporan Yusmandin Idris I Bireuen

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Hasil penyelidikan  sementara kasus seorang anak membacok ayah kandungnya di Sukaramai, Makmur, Bireuen yang terjadi sekitar pukul 16.00 WIB, Kamis (26/11/2020), diduga terkait permintaan uang oleh anak pada ayahnya untuk biaya kawin.

Namun, saat diminta orang tuanya tidak memiliki uang.

“Informasi sementara, sang anak Msk (30)  (tersangka) membacok orang
tuanya karena meminta uang dari ayahnya untuk biaya kawin. Orang
tuanya tidak ada uang saat diminta, maka terjadilah pembacokan,” ujar
Kapolres Bireuen AKBP Taufik Hidayat SH SIK MSi melalui Kasat Reskrim
AKP Dimmas Adhit Putranto SIK kepada Serambinews.com, Jumat
(27/11/2020) menyangkut motif terjadinya pembacokan tersebut.

Kasat Reskrim mengatakan, keterangan dari sejumlah saksi saat
dilakukan penyelidikan, tersangka adalah anak kedua dari Jufri Ismail
dengan ibunya Juwairiah (almarhum).

Kemudian orang tuanya menikah lagi.

Beberapa waktu lalu, orang tuanya menjual harta.

Baca juga: Pasien Covid-19 Aceh Sembuh Bertambah 64 Orang, Paling Banyak Warga Aceh Singkil

Sebelum kejadian tersebut, tersangka sering mengamuk di rumah dan menghancurkan barang rumah tangga seperti piring dan lainnya.

Beberapa saat sebelum kejadian, ia mencari orang tuanya. 

Namun, tidak bertemu.

Kemudian tersangka mencari ke Keude Sukaramai.

Ia melihat orang tuanya sedang duduk di Pos jaga (sekarang dijadikan Pos
Pencegahan covid-19) desa itu bersama seorang warga lainnya.

“Kabarnya, tersangka datang menjumpai orang tuanya meminta uang dari hasil penjualan harta untuk biaya kawin. Namun, orang tuanya tidak memiliki
uang,” ujar Kasat Reskrim Polres Bireuen.

Mendapat jawaban tidak ada uang, maka tersangka mengamuk dan membacok orang tuanya.

Baca juga: Sukses Terapkan Program Jaminan Kecelakaan Kerja, BPJamsostek Raih Penghargaan Sinovik Award 2020

Menjawab Serambinews.com, tersangka sering sakit-sakitan, Kasat Reskrim mengatakan, informasinya sering sakit, namun belum bisa dipastikan penyakitnya.

Rambut jarang dipangkas dan sering mondar mandir.

Namun, tidak pernah mengganggu orang lain.

Informasi diperoleh tim penyidik, dugaan penyebab tersangka membacok
orang tuanya karena tidak diberikan uang.

Sementara, ia mengetahui orang tuanya pernah menjual harta.

Ditambahkan, tim penyidik akan memintai keterangan sejumlah saksi lainnya, termasuk orang tuanya (korban).

Untuk memastikan, motif terjadinya pembacokan.

“Korban belum bisa dimintai keterangan, karena masih menjalani perawatan di rumah sakit,” ujar Kasat Reskrim Polres Bireuen.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, seorang anak di Makmur ,bacok ayah
kandungnya.

Ia mengamuk, karena ayah tak ada uang saat diminta.

Peristiwa pembacokan itu terjadi sekitar pukul 16.00 WIB, Kamis (26/11/2020) di dekat Pos Jaga, Desa Sukaramai, Makmur, Bireuen. (*)

Baca juga: Koperasi Aceh di Malaysia Buka Toko Grosir Pertama

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved