Breaking News

Berita Aceh Tengah

Dosen FP Unimal Latih Komunitas Gayo Budidaya Anggrek dengan Teknologi Kultur Jaringan    

Pelatihan itu meliputi penyuluhan dan demonstrasi atau praktik perkecambahan biji anggrek teknik kultur jaringan. 

Penulis: Jafaruddin | Editor: Saifullah
Foto Dok Tim Dosen Unimal
Ibu-ibu di Aceh Tengah mengikuti pelatihan budidaya anggrek secara kultur jaringan. 

Pada kesempatan itu, Ketua PKK Aceh Tengah juga mengukuhkan Barirah Madeni MKes sebagai Ketua Komunitas Gayo Pecinta Anggrek periode 2021-2024. 

Baca juga: Satu Venue Cabor PON XXI 2024 akan Dibangun di Kota Langsa, KONI Aceh Lakukan Survei Lokasi

Baca juga: Saat Bawa Kabur Sepmor Vixion Teman Sepekerjaan, Pelaku Tabrak Warga di Persimpangan Jalan di Langsa

Baca juga: Bercermin dari Kasus Bagus Kahfi, Tak Mudah Klub Eropa Lirik Pemain Indonesia

Sementara itu, Ketua Tim, Dr Ismadi menyebutkan, kegiatan tersebut juga akan dilakukan secara berkala pada masa yang akan dating.

Tujuannya agar terjadi peningkatan keterampilan pecinta anggrek dalam hal budidaya, sehingga ke depan tingkat keberhasilan budidaya menjadi lebih tinggi. 

“Kegiatan pelatihan ini ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota kelompok tani tentang budidaya dan perbanyakan anggrek secara modern dengan cara teknik kultur jaringan skala rumah tangga,” kata Ismadi. 

Menurut Ismadi, Kelompok Tani Anggrek di Aceh Tengah diketuai Emni Josefini beranggotakan 25 orang itu, saat ini aktif melakukan perbanyakan tanaman, terutama perbanyakan tanaman anggrek hutan secara vegetatif dan sudah aktif sejak tahun 2016. 

Dengan adanya pelatihan ini, ucap dia, diharapkan nantinya keterampilan petani akan semakin meningkat.

“Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan keterampilan anggota kelompok tani agar dapat melakukan perbanyakan tanaman dengan sistem kultur jaringan skala rumah tangga,” ujar Ismadi didampingi Dr Selvy Handayani.

Ditambahkan, kegiatan ini merupakan lanjutan dari pelatihan persilangan anggrek dengan cara penyerbukan bunga jantan dan betina dari tanaman yang berbeda, sehingga membentuk buah anggrek.  

Keberhasilan kegiatan ini akan meningkatkan keragaman tanaman anggrek melalui perbanyakan biji anggrek hasil persilangan.  

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini tidak hanya dilakukan berupa pelatihan sehari, juga dilakukan juga pendampingan meskipun kegiatan pelatihan telah selesai. 

Kegiatan pendampingan berupa diskusi online tentang hasil pelatihan ataupun dapat berupa komunikasi via telepon, WhatsApp, email, dan sebagainya. 

“Semoga apa yang sudah dipelajari melalui pelatihan dapat diterapkan dan bermanfaat. Ke depan, Aceh Tengah bisa menjadi penghasil anggrek dari sumber daya alam lokalnya,” pungkas Ismadi.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved