Berita Gayo Lues
Bupati Gayo Lues Apresiasi DSI atas Inisiatif Pelaksanaan Webinar Saman 2020
Bupati Gayo Lues, HM Amru menekankan, Tari Saman bagi masyarakat Gayo Lues bukan sekedar tari atau budaya, melainkan sebagai alat pemersatu...
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Jalimin
Laporan Fikar W Eda | Jakarta
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Bupati Gayo Lues, HM Amru menekankan, Tari Saman bagi masyarakat Gayo Lues bukan sekedar tari atau budaya, melainkan sebagai alat pemersatu antarmasyarakat yang ada di kampung atau kecamatan, bahkan antarkabupaten, melalui gerakan “berserinen.”
Bupati Amru menyampaikan hal itu dalam webinar Saman 2020 yang diinisiasi Duta Saman Institute (DSI), Minggu (29/11/2020). Seminar diikuti banyak peserta dari seluruh Indonesia dan disiarkan melalui jaringan sosial Serambinews.com.
“Jadi gerakan ‘berserinen’ ini bisa menjadi gerakan saudara kandung. Tari Saman bukan hanya sekedar tarian tapi dapat mempererat tali persaudaraan,” ujar Bupati Amru, mantan wartawan Serambi Indonesia itu.
Ia mengapresiasi penyelenggaraan webinar Saman dalam rangka peringatan 9 tahun Tari Saman masuk dalam daftar warisan budaya takbenda Unesco dengan tema ‘Eratkan Persatuan NKRI dan Kembangkan Diplomasi Budaya Saman.”
“Saya kira ini sangat membanggakan, tentu semua tidak bisa kita lakukan secara sepotong – sepotong, harus dilakukan bersama-sama dengan gotong royong. Sehingga Saman ini tidak hanya mendunia tetapi ada budaya-budaya yang tersimpan di dalamnya yang bisa dikembangkan untuk kebaikan bangsa dan negara ini,” ujar Amru.
Bupati berharap webinar ini dapat bermanfaat dalam peletarian Tari Saman dan menghasilkan ide-ide lain, sehingga Saman tidak hanya tercatat sebagai warisan budaya dunia, tapi Saman dapat dijadikan sesuatu yang bernilai ekonomi bagi masyarakat khusus masyarakat Kabupaten Gayo Lues.
Ia mengatakan setiap perayaan Hari Saman Internasional tiap 24 November biasanya diisi dengan berbagai kegiatan budaya Saman. Namun tahun ini terkendala akibat pandemi Covid-19.
“Karena dampak Covid-19, acara-acara yang rutin dilaksanakan terpaksa disederhanakan dengan cara-cara yang tidak bertentang dengan protokol kesehatan. Kami berterima kasih, dalam suasana Covid-19 ini, dimana kita tidak bisa melakukan peringatan seperti tahun-tahun sebelumnya dengan meriah. Duta Saman Institute (DSI), mengambil inisiatif untuk melakukan webinar. Pemerintah Kabupaten Gayo Lues, atas nama pencinta Saman dimanapun berada mengucapkan terima kasih kepada DSI, mudah-mudahan ini bermanfaat baik untuk pelestarian dan pengembangan saman baik secara regional, nasional maupun internasional,” demikian Bupati Amru.
Webinar Saman tersebut menghadirkan pembicara Dubes RI untuk Panama City, Sukmo Harsono, Peneliti Saman pada Pusat Penelitian dan Pengembangan, Baltibang Kemendikbud, Damardjati Kun Marjanto S.Sos berbicara mengenai Saman sebagai ikon perekat kebangsaan NKRI, Ibnu Hasim SSos, Wakil Ketua DPRK Gayo Lues, dan Mukhsin Putra Hafid, MA, dari Universitas Syiah Kuala membicarakan tentang Saman sebagai identitas masyarakat Gayo Lues.(*)
Baca juga: Pasutri Asal Tapanuli Selatan Masuk Islam di Aceh Selatan
Baca juga: Polisi Ungkap Penyebab Air Sungai Berubah Merah di Gampong Kumbang Trueng Campli Pidie
Baca juga: Gegara Uang BLT tak Diberi Kepadanya, Ayah Aniaya Anak Perempuannya, Kakek Korban Lapor ke Polisi