Dokter Ambil Organ Korban Kecelakaan Secara Ilegal Lalu Menjualnya, Keluarganya Ditipu

Mereka menipu keluarga korban dengan cara keluarga menandatangani formulir sumbangan organ yang sah namun tidak diberitahu terlebih dulu.

Editor: Amirullah
Bangka Pos
Ilustrasi Organ Tubuh Manusia 

SERAMBINEWS.COM - Sebanyak enam orang, termasuk sejumlah dokter, telah ditahan setelah diketahui mengambil organ korban kecelakaan secara ilegal.

Mereka menipu keluarga korban dengan cara keluarga menandatangani formulir sumbangan organ yang sah namun tidak diberitahu terlebih dulu.

Media lokal melaporkan bahwa mereka termasuk di antara enam orang yang dipenjara karena mengambil organ dari korban kecelakaan setelah menipu keluarga almarhum agar mengira mereka melakukan sumbangan organ resmi.

Antara 2017 dan 2018 mereka mengambil hati dan ginjal dari 11 orang di sebuah rumah sakit di provinsi Anhui, di timur China, dikutip Daily Star, Sabtu (28/11/2020).

Baca juga: Ilmuwan Nuklir Dibunuh, Iran Bersumpah Akan Membalas, Presiden Rouhani Tuduh Israel Terlibat

Baca juga: Gejala Kolesterol Tinggi dari Mati Rasa hingga Lemah Syahwat, Ini Tips Pencegahannya

China sedang berjuang melawan kekurangan organ yang sangat besar dan telah berjuang untuk memenuhi permintaan melalui sumbangan publik.

Menurut laporan lokal, jaringan perdagangan manusia termasuk empat dokter tingkat tinggi, beberapa di antaranya bekerja di bagian pengadaan organ di rumah sakit.

Mereka dilaporkan menargetkan korban kecelakaan mobil atau pasien yang menderita pendarahan otak di Rumah Sakit Rakyat Kabupaten Huaiyuan di Anhui.

Kepala unit perawatan intensif, Yang Suxun, akan mendekati anggota keluarga pasien dan menanyakan apakah mereka setuju untuk menyumbangkan organ orang yang mereka cintai.

Baca juga: VIDEO Dua Oknum Karyawan Penagih Pinjaman Online Maki Nasabah, Aksinya Bikin Warganet Geram

()Dokter melakukan operasi pengambilan organ untuk dijual kembali. Mereka menipu keluarga korban dengan cara menyuruh menandatangani sebuah dokumen berisi persetujuan namun tidak diberitahu terlebih dulu. Foto sekadar ilustrasi.

Anggota keluarga kemudian akan menandatangani apa yang nantinya akan berubah menjadi formulir persetujuan palsu.

Para korban akan diusir dari rumah sakit pada tengah malam dan dimasukkan ke dalam mobil van yang dibuat agar terlihat seperti ambulans.

Dokter akan mengambil organ yang kemudian akan dijual kepada individu atau rumah sakit lain yang dihubungi secara rahasia oleh jaringan perdagangan manusia.

Mereka akhirnya ditemukan ketika putra salah satu korban menjadi curiga.

Shi Xianglin menemukan beberapa ketidaksesuaian dalam dokumen yang ditandatangani setelah kematian ibunya pada 2018.

Baca juga: Awalnya Duta Ratu Kecantikan Kini Jadi Ibu Bhayangkari, Intip Kehidupan Kezia Warouw

Dia kemudian menemukan tidak ada catatan donasi yang disimpan baik dengan otoritas provinsi atau Pusat Administrasi Donasi Organ China di Beijing.

Ketika Shi menghadapi mereka yang terlibat, dia ditawari banyak uang untuk diam.

Halaman
123
Sumber: TribunnewsWiki
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved