Pesan SBY: Politik Identitas sangat Berbahaya, Jangan Bermain Api

Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menilai polarisasi politik di Indonesia menguat sejak Pilkada 2017.

Editor: Faisal Zamzami
Warta Kota/Henry Lopulalan
Harian Warta Kota/Henry Lopulalan Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono bersama Majelis Tinggi Partai Demokrasi saat mengungumkan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur di Kantor DPP Demokrat, JAlan Prokalamasi, Jakarta Pusat, Minggu (7/1/2018). Partai Demokrat mendukung 17 pasangan calon gubernur dan wakil gubernur hari untuk mengikuti ajang Pilkada Serentak 2018. (Warta Kota/Henry Lopulalan) 

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menilai polarisasi politik di Indonesia menguat sejak Pilkada 2017.

Sejak saat itu, SBY menilai politik identitas telah menjadi unsur utama dalam kontestasi politik di Indonesia.

"Terus terang ya sejak Pilkada tahun 2017 Saya melihat polarisasi yang tajam dalam dunia politik. Identitas menjadi unsur utama dalam politik, dalam kontestasi pilkada, bahkan pemilu pada tingkat nasional," ujar SBY dalam wawancara yang dilihat Tribunnews.com dari channel Youtube SBY, Sabtu (28/11/2020).

SBY mengatakan kondisi seperti ini tidak baik bagi sebuah bangsa.

SBY menyebut bangsa yang terbelah akan sulit untuk disatukan kembali.

Menurut SBY, terlalu besar dampak akibat politik identitas.

Sehingga SBY mewanti-wanti kepada pihak manapun untuk tidak memanfaatkan politik identitas.

"Siapapun di antara kita yang menyenangi politik identitas, yang menyenangi polarisasi politik yang tajam ini untuk kepentingan politiknya. Tidak bagus dan itu sangat berbahaya. Jangan bermain api. Kalau bermain api terbakar," kata SBY.

SBY mencontohkan polarisasi politik yang terjadi di Amerika Serikat antara pendukung Presiden Donald Trump dan kelompok yang kontra.

Menurutnya, bangsa Indonesia harus belajar dari fenomena politik yang terjadi di Negara Paman Sam tersebut.

"Kita justru harus membangun budaya politik kita yang bagus. Memastikan bangsa kita bener-bener tetap bersatu. Apapun dinamika dan pertengkaran politik yang terjadi," kata SBY.

Baca juga: Pengalaman Lalu, SBY Cerita Pernah Gagal Jadi Wapres pada 2001 Mendampingi Megawati

Baca juga: Tak Hanya SBY yang Difitnah, Anaknya AHY Juga Merasa Dituduh Jadi Dalang Demo UU Cipta Kerja

Gagal Jadi Wapres

SBY menekankan pentingnya memiliki jiwa besar dalam menyikapi kekalahan.

SBY mengaku pernah mengalami kekalahan dalam pemilihan Wakil Presiden RI pada 2001, untuk mendampingi Megawati Sukarnoputri.

Saat itu pemilihan presiden dan wakil presiden masih digelar melalui MPR.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved